June 29, 2011

Mengenangmu, Saat Hujan

Deras hujan yang turun, mengingatkanku pada dirimu, .... Dan bila pagi datang, kutahu, kau tak di sampingku 
Jikustik's Setia 

got the picture from this link

Ini malam ketiga dimana hujan deras mengguyur kota Semarang. Petir menambah kengerian malam.
...

"Tri, bikin mie yok"
"Yok, papa bikin mie nya, aku bikin minumnya, air putih, hehehhee"
"Cabenya berapa nih kamu? tiga apa lima?"
"Ahh, dua aja pa, uda malem, aku gak mau tidur sambil mules mules"

Itu percakapan papa dan saya saat papa masih sehat dulu, "hujan ma, dingin enaknya yang anget anget pedes"  alasan papa ke mama kalau mama menegur kami yang malam malam makan mie.
Malam ini juga hujan, sama seperti malam malam saat bersama papa. Ada banyak teman teman Otte datang ke rumah, saya hanya bisa mendengarkan celoteh mereka dari depan komputer sambil blogwalking.

"papa sempat terlihat segar dan sehat mulai Natal sampai Maret, setelah masa therapy tahap pertama selesai dan tidak dilanjutkan tahap dua karena biaya, kondisinya menurun"
Tiba tiba saya mendengar percakapan itu dari ruang tamu yang dipenuhi teman teman Otte. Mama bercerita tentang kondisi papa sebelum pergi.

Cerita itu, juga hujan, mengingatkan saya kepada dia yang sudah pergi, kekosongan hati karena papa pergi. Teringat malam malam saat hujan mengguyur, kami selalu ditemani mie rebus super pedas buatan papa juga air putih dingin yang saya siapkan. Mengingat ingat kembali bagaimana rasa mie buatan papa, "enakan buatan papa daripada buatan mama nih," saya selalu komplain kalau mama yang membuat mie.
...

"huuuu....haaaaaaa, papa kasih cabenya berapa sih? puedessss buangettt nihhhh" saya mengipas ngipas bibir dan menjulurkan lidah kepedesan. 
"tapi enak too?" kata papa menyindir.
...

Sudah tiga malam hujan deras, tapi saya tidak bisa membuat mie yang sama seperti buatan papa. Saya kangen mie buatan papa saat hujan, makan mie sambil menonton pertandingan bola dan menerka siapa yang akan menang.
Tapi melebihi semua itu, saya amat rindu pada koki si pembuat mie yang saya tahu tidak akan bisa saya temui saat saya membuka mata di pagi hari, Papa.



Tak ada lagi hangatnya mie buatan papa,
kangen papa (lagi)

June 28, 2011

Cinta si Bunga Liar


picture from here

...


Dari mata turun ke hati
Sang bunga liar jatuh hati
Malang tapi mimpinya terlalu tinggi
Kering kemarau panjang menghampiri,
tapi sebentar saja hujan datang membasahi.
Dingin hati karena patah hati,
musim semi datang menghampiri.

Bunga liar ingin terbang,
merasakan hangatnya musim semi yang datang
Sayap tak punya, kaki apalagi,
Sang Bunga Liar hanya bisa tebar harum

Bunga liar lagi lagi harus gigit jari.
Musim semi berlalu
berlalu membusungkan dada
memandang rendah sang bunga liar yang tak bisa terbang
Bunga liar merasa terhina
berusaha membenci musim semi
sebentar saja Bunga liar rasakan hangatnya
sama seperti hujan yang boleh ia kecap sesaat setelah kemarau

Ada seekor kumbang bermahkota
mencari wangi harum sang bunga liar
hinggap, lalu boleh rasakan ranumnya.
Bunga liar senang,
tak lagi sendiri
tak lagi kering
tak lagi dingin
bahkan sang kumbang dapat jauh lebih berarti
dari semua musim yang menyakiti

...


buat seorang teman yang lagi patah hati,
suatu saat akan ada kumbang bermahkota menghampiri,
itu doaku,



PS : sebenernya ini adalah tulisan Devita Apriyanti, teman SMP saya dulu pernah tulisin puisi untuk saya dan dirinya sendiri saat kami sama sama patah hati, tapi tulisan ini banyak sekali saya ubah alur dan kata katanya agar bisa sesuai (semoga sesuai) dengan curhatan seorang teman tadi siang, hanya idenya saja yang sama, PATAH HATI. Karena di puisi asli tak ada sama sekali bahas bahas musim.
so Dev, liat, gw terinspirasi lo, tulisan lo bagus, buruan bikin blog.

June 27, 2011

Cukup Tahu !

i take the picture from here

Untuk Kamu, "K"

Cukup Tahu !
Ternyata kamu begitu,
"apa yang bisa aku bantu?"
selalu kamu jawab,
"tenang, sudah beres semua"

Nyatanya sekarang?

Aku adalah tokoh kambing hitam yang kamu ciptakan.
Berkata seolah ini semua salahku.
Salahku kalau kamu belum mengerjakan apa-apa sampai saat ini.
Padahal selalu aku minta
"apa yang bisa aku bantu?"

Ahh, kamu menyebalkan
merasa segala sesuatunya mudah dengan caramu,
tapi ternyata semuanya "NOTHING"
Akhirnya kamu belum apa-apa kan?

Ternyata aku salah kalau selalu membelamu
Cukup tahu kamu teman seperti itu
Tak pernah salah kan?
Jadi biarkan saja aku terjebak di sini dalam rasa bersalahku
seperti seorang pesakitan.
Supaya kamu senang, kamu menang.



feel guilty in my room,

Sibuk

borrow the picture from here


8 bulan sudah saya bekerja, dan saya baru merasakan yang namanya "sibuk" sekarang.
Maaf ya teman-teman :(
belum sempat mampir satu satu hanya untuk sekedar blogwalking dan baca postingan teman teman seperti biasa, apalagi melanjutkan membaca lanjutan Kelor nya mba Enno :(

Uhhh....mana punggung rasanya pegel bangett :(

*ngeluh_mulu

sudah2, bos saya sudah datang...kerjaaaaaaa :(

arrrrggggggghhhhhhhh,

June 25, 2011

Dan Untuk Pertama Kali

Pa, anakmu Demi berhasil bawa pulang MEDALI EMAS POPDA, sesuatu yang kamu nanti nanti dari beberapa bulan lalu kan?
got the picture from this link

...

"Dem, bangunn, setengah 6 lohh...kamu kan harus bedakan dulu, terus di sibin, belom boleh mandi, lama loh persiapannya."
Pagi pagi saya dan mama sudah heboh sendiri karena Demi diharuskan datang pukul setengah delapan pagi di tempat bertanding. Demi yang masih cacar, harus saya bubuhi bedak dulu, warnanya kuning, sehingga setelah bedak itu kering, harus segera di sibin agar tidak mengotori dobok* yang dipakai untuk bertanding, setelah itu baru saya akan membubuhi bedaknya yang putih agar tidak gatal.
"Ya, bentar, lima menit lagi," serunya malas.
"Astaga Dem, ayo bangun, nunggu bedaknya kering lama loh!" Tak sabar langsung saja Demi yang masih di tempat tidur saya bubuhi bedak.
...

"Sudah jam 7, ta telpon taksi ya Put," kata mama.
Saya tidak ikut naik taksi, karena belum siap apa apa. Sebelumnya, saya hanya sempat menyiapkan keperluan Demi di tempat bertanding, mulai minum, sampai dobok yang akan digunakannya bertanding. Setelah mama dan Demi berangkat, baru saya mandi lalu menyusul mereka naik motor.
...

"Ci Glo, Demi di sebelah mana?"
Baru saja datang, Vina dan anak anak Spinkick yang datang untuk mensupport Demi bertanya mencari cari Demi. "Ya, cari aja di dalam, sudah datang dari tadi sama mama koq".

Lama menunggu dimulainya pertandingan. Yang tadinya dijadwalkan pukul 8, baru pukul 9 pertandingan di mulai. Saya melihat Demi dari pinggir lapangan dengan cemas. Demi sudah masuk arena pertandingan, mengantri gilirannya untuk tampil. Bagaimana tidak cemas, berkali kali Demi memandang saya dengan wajah sedih, gatal katanya. Cacar air yang dideritanya dari seminggu yang lalu kini terasa gatal. Saya hanya bilang, "sabar ya Dem, Semangat" malah dibalas Demi dengan kata kata "Badanku panas kak" yang saya baca dari gerakkan bibirnya.

Saya juga panas, bagaimana tidak, malam tidak punya cukup waktu untuk tidur, mencari sabuk yang akan dikenakan Demi hari ini saat bertanding. "Kayaknya sih terselip kak", Demi lupa dimana dia menaruh sabuknya itu.
...

"Nomor urut 6, Demitrius dari Kota Semarang", MC memanggil peserta ke 6, Demi.
Pertandingan tadi sungguh bikin saya stress di awal, khawatir kalau Demi tak tahan dengan gatal lalu jadi buyar konsentrasinya, belum lagi saat dia bilang kalau tubuhnya panas, aduhh, benar benar bikin khawatir deh.
...

"Juara pertama diraih oleh Demitrius dari Semarang"

Ah, leganya hati ini dengar Demi menang, dan ini untuk pertama kalinya.
Pertama kali menang POPDA Jateng, karena tahun kemarin Demi tak berhasil merebut satu medali pun.
Pertama kali Demi meraih medali tanpa ada papa untuk berbagi kesenangan.
Dan kemenangan ini sebenarnya sudah dinanti nanti papa sejak beberapa bulan yang lalu saat Demi lolos seleksi Semarang untuk mewakili kota bertanding di POPDA yang levelnya antar daerah di Jateng.
"Kamu kapan Dem tanding POPDA nya?"
Begitu papa selalu menanyai Demi, juga,
"Adikmu kapan itu Tri POPDA nya? kamu cari tahu gitu loh"
sayapun ikut ditanyai berkali kali oleh papa.

And here he is, JUARA 1 POPDA JATENG cabang Taekwondo Poomsae, Demitrius Yohanes Adi Putranto.

Demi dan saya :)
Demi menunggu gilirannya, saya dari luar lapangan deg deg an banget waktu dia bilang, "kak, badanku panas"
wajib pertama taegeuk 4
latian jadi artis ya Dem, tandatangan sebanyak itu :p
terima medali dari Master Djoko

bersama Master Sulis dan Fadhila yang juga juara 1 untuk kategori Putri
bersama Sb. Nim. George, Terimakasih ya Sb.Nim

proud of him,



*) dobok = pakaian seragam Taekwondo

June 24, 2011

A Quick Update : Pray The Best For Him, My Brother


Hi Pals
Besok, di Semarang akan ada POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Jateng tingkat siswa SMP, Taekwondo Poomsae.
Adik saya, Demitrius akan main membawa nama Semarang.
Saya hanya bisa mendukung dalam doa saja, karena sudah seminggu ini Demi sakit cacar air dan belum sembuh.
Pray the best for him.
Menang Kalah, saya harap dia mampu berikan yang terbaik, untuk cita cita papa yang ingin dia sukses jadi atlet internasional.
Saya berdoa, mama berdoa, so, maukah teman2 ikut membantu mendokan kesuksesannya?

Dem, papa sudah gak ada, tapi pasti papa akan seneng banget kalau besok kamu bisa Juara. Kamu gak akan lihat papa di pertandingan menonton kamu seperti biasanya, tapi ada kakak dan mama. Dan sepertinya, kamu harus membiasakan diri akan situasi seperti ini. Kamu harus bisa hebat seperti papa. Sukses ya.

got the picture from here


excited banget liat Demi besok main,



PS : reader yang tinggal di Semarang, besok nonton yaa...di dojang Jatidiri mulai jam 8 pagi :D

June 23, 2011

Palembang, Never Ending Story

Kurang kerjaan, saya ngulik-ngulik foto foto tahun lalu.
Tahun lalu saya dapat kesempatan baik buat main di Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Sumatera Selatan.

"Hei Glo, emang kamu orang SumSel?"
"Ngga koq", tapi memang saat itu ada tawaran datang untuk saya dan teman teman dari Spinkick untuk main di PorProv SumSel mewakili sebuah kabupaten di sana, atlet pinjaman, gitu lah istilah gampangnya.

Saya gak akan bahas soal pertandingannya, karena buat saya pertandingan di PorProv itu sangat mengerikan, atmosfernya untuk saya kenang dan ceritakan di sini.
Yang mau saya bahas adalah moment jalan jalan kami sehari setelah kami borong 5 medali emas di hari pertama PorProv SumSel.

Malam setelah pertandingan hari pertama, kami diajak makan bersama di sebuah Restaurant mewah di pinggir Sungai Musi, dekat dengan Jembatan Ampera. Makanannya sih biasa biasa aja sebenarnya, yang bikin jadi gak biasa adalah pemandangan Jembatan Ampera di malam hari. Kalau tidak dipanggil karena makanan sudah datang, mungkin kami kelupaan diri karena asyik foto foto.

Hari berikutnya, kami pergi ke Pulo Kemaro, sebuah pulau kecil di tengah tengah Sungai Musi. Ada legenda menarik tentang Pulo ini. Beberapa bangunannya saat itu masih dalam renovasi, agak kecewa sih, tapi setidaknya menyenangkan, mulai dari perjalanan naik boat, lalu menjelajahi Pulo Kemaro. Ah iya, di tengah tengah Pulo Kemaro ada sebuah pohon besar. Pohon ini diberinama Pohon Cinta, karena bentuknya yang seperti hati. Banyak orang menuliskan namanya dengan pasangannya di batang batang pohon ini. Saya sih, percaya gak percaya aja ikut ikut nulis nama saya dan Sasha.

Tujuh hari saya dan teman teman dari Semarang di sana. Favorit saya adalah ketika kami wisata kuliner. dan yang paling saya kangenin adalah Es Kacang Merah, Otak otak, juga Lempok Duren #slurp
Dan ini adalah galeri foto fotonya.
foto ini bukan jepretan saya, ini saya ambil dari sini

turun dari pesawat tetep foto dulu


 
hari pertama PorProv, foto bersama atlit asal Palembang asli dan pengurus Taekwondo di sana
di dalam boat menuju Pulo Kemaro
pulo Kemaro kalau dari jauh
sebelum menjelajahi Pulo Kemaro foto dulu
nah, ini dia isinya Pulo Kemaro
berasa kayak di Hongkong ya?
Sb. Nim George dan David memanfaatkan situasi berpose ala Bruce Lee
hayo, saya yang mana?
ini Pohon Cinta yang saya ceritakan tadi, banyak orang menuliskan namanya di sana

ada patung dewa apa ya ini? duhh, lupa
duit yang ada di tangan dewa nya terjatuh, kami berusaha mengangkatnya, siapa tahu mengangkat duit dewa berarti mengangkat rejeki kami, xixixi. Tapi swear deh, ini berat buangett
yoyoi, pulangg
eh, nungguin boatnya datang menjemput, foto duluu ahhh
ini hari berikutnya, saat mau jalan jalan kuliner


Saya sudah tidak pernah bertemu dengan teman teman dari SumSel selepas Kejurnas di Malang Agustus tahun lalu, jadi saya kangen dan kepingin tahu apa kabar mereka, dan dari tweet seorang teman di Palembang, juga dari komen-komenan di postingan blog ini, saya tahu perkembangan terbaru teman teman di sana. Hari ini, tanggal 23 Juni 2011, ada pertandingan Taekwondo di Mall PIM Palembang. Jadi, teman teman blogger yang ada di Palembang, mampir mampir lah ke Mall itu lihat ya, nanti kasih tau kayak apa pertandingannya.


Have a Great Thursday

June 21, 2011

Kapan Aku Sembuh?

got the picture from here

Saya tak habis pikir, apa yang terjadi dengan diri saya sendiri?

Membaca tulisan mba Enno tentang ibunya membuat saya seakan melihat diri saya sendiri.
Ya, saya merasakan apa yang dirasakan mba Enno pada tulisan itu.(klik pada nama mba Enno atau pada kata-kata "tulisan itu" untuk dapat ikut membaca tulisan mba Enno)

Klise, tapi memang, saat saya membacanya dulu, semasa papa masih ada, saya bisa saja beranggapan, "ah, mba Enno berlebihan nih."  Anggapan yang MUNGKIN teman teman pembaca pikir saat membaca tulisan saya tentang papa beberapa hari ke belakang.

Tapi sekarang, nyatanya saya merasa yang sama. Bayangan akan papa, baik semasa sehat maupun bulan-bulan mengerikan therapy papa masih terus menempel diingatan. Tadi malam contohnya, kami bersama sama menangisi papa untuk kesekian kalinya, saya dan mama. Mengingat-ingat memori menyenangkan dan menyedihkan yang dilalui bersama papa melalui foto-foto yang kami temukan saat membuka Alkitab milik papa.

Saya belum bosan membahas tentang papa, silahkan saja kalau pembaca semuanya bosan.
Semuanya masih membekas dalam ingatan saya, bagaimana papa kesulitan bernafas di saat saat terakhirnya. Natal kemarin yang nyatanya adalah Natal terakhir bersama saya, tapi, saya tidak ada di samping papa saat ibadah di Gereja berlangsung, dengan naifnya saya berpikir "tahun depan kan masih bisa Natalan lagi sama papa." 

...

mba :(

aq masih ngerasa yang begini mbaaaa...

terus berusaha buat suara papa gak hilang dari ingatan...kadang aq malah teriak2 sendiri, meniru suara papa :(
sering bgt aq tiba2 denger kayak sayup sayup suara papa panggil aq gitu mbaaa....

aq gak bs curhat sama mama, karena mama pasti akan makin nangis klo aq curhat begini,
tp aq kangen papa, banget mbaaa
semua kenangan akan papa kayak sudah menempel disetiap sudut rumah, kayak yg km tulis dipostingan ini ttg ibu :(

aq ke dapur inget papa yang suka masakin aq nasi goreng,
aq ke kamar inget berebutan channel TV sama papa,
aq ke teras, inget waktu2 dulu2an ambil koran pagi sama papa,
aq liat tempat tidur, inget papa yang berbaring disitu disisa waktunya saat sakit :(

ahhh, mbaaaa, aq kapan sembuhnya?

...

Itu komen yang saya berikan pada postingan mba Enno yang saya sebutkan di atas tadi. Dulu saya sudah pernah membacanya, tanpa perasaan apapun, saya hanya terharu saja mungkin waktu itu, tapi sekarang, saya benar benar merasakan apa yang mba Enno tulis.



Saya? Kapan sembuhnya?





PS : Amalia membuatkan header baru untuk saya, terimakasih ya Li

June 20, 2011

Loving Words

If you woke up this morning
with more health than illness,
you are more blessed than the
million who won't survive the week.
If you have never experienced
the danger of battle,
the loneliness of imprisonment,
the agony of torture or
the pangs of starvation,
you are ahead of 20 million people
around the world.
If you attend a church meeting
without fear of harassment,
arrest, torture, or death,
you are more blessed than almost
three billion people in the world.
If you have food in your refrigerator,
clothes on your back, a roof over
your head and a place to sleep,
you are richer than 75% of this world.
If you have money in the bank,
in your wallet, and spare change
in a dish someplace, you are among
the top 8% of the world's wealthy.
If your parents are still married and alive,
you are very rare,
especially in the United States.
If you hold up your head with a smile
on your face and are truly thankful,
you are blessed because the majority can,
but most do not.

If you can hold someone's hand, hug them
or even touch them on the shoulder,
you are blessed because you can
offer God's healing touch.
If you can read this message,
you are more blessed than over
two billion people in the world
that cannot read anything at all.
You are so blessed in ways
you may never even know.
 Blessings to You, from http://www.frontiernet.net/~jimdandy/specials/blessed.htm

...


got the picture from here


Someone share that link to me, then I thought that I have to share it to you all my readers so you will be blessed to bless others :)




Have a Nice Day,

June 19, 2011

Today is Father's Day

For those of you that have a Dad in Heaven....
If roses grown in heaven then pick a bunch for me. Place them in my dad's arms and tell him they're from me. Tell him that I love and miss him and when he turns to smile, place a kiss on his cheek and hold him for a while...I love and miss you Dad...  With Father's Day on Sunday, re-post if you have lost your dad and you miss him very much !
...

this picture taken from here


Seorang kakak sepupu rajin sekali mengirimi saya message di inbox akun jejaring sosial saya, berharap semua messagenya membantu saya menyembuhkan luka ini, termasuk quote yang saya pajang di awal postingan ini. Terimakasih ya mba Laura, It means a lot for me :)

Tapi rasanya belum cukup waktu bagi kami, saya, mama, dan adik adik untuk perlahan melanjutkan hidup, menatanya tanpa kehadiran papa lagi. Tadi pagi, saya dan Otte malah bertengkar untuk hal sepele, dia tidak menggubris pertanyaan saya, dan mama harus menangis karena ulah konyol kami, maaf ya ma. Sesaat hampir saja mama tidak jadi berangkat ke Gereja karena pertengkaran kami, ah sungguh, saya menyesal sekali membuat mama menangis lagi tadi pagi. Tidak kedua kalinya ma, maaf.

Saya baru ke Gereja sore tadi, karena kalau pagi ada murid murid di Sekolah Minggu, dan saya mengajar. Kemarin Jumat, seorang teman mengajar di Gereja sms bahwa dia tidak bisa datang mengajar, meminta saya menggantikannya bercerita. Butuh waktu lama untuk menjawab sms itu, meyakinkan bahwa saya sanggup bercerita tentang Kasih Tuhan sementara akhir akhir ini saya merasa semua kejadian di keluarga kami adalah ketidakadilan Tuhan.

Saya mengajar, mama ke Gereja. Sepulang Gereja mama bilang, "nanti sore kamu harus berangkat Gereja Put".

Siang saya sempatkan tidur dulu, karena jika tidak yang ada saya malah melawan kantuk saja sore saat ke Gereja. Saya bermimpi...ahh, rasanya saya tak perlu menceritakan mimpi saya, karena pasti tambah deras  airmata ini menetes :(

Di Gereja, ternyata Pendeta membahas sedikit tentang Hari Ayah, mengajak sebagian jemaat yang sampai hari ini masih punya Ayah untuk diajak pergi atau sekadar di peluk dan cium. Sesaat airmata menetes bertanya dalam hati, "saya kan sudah tidak punya ayah, lalu bisa apa saya di hari ayah ini?"

Teman teman, dengan ini saya hanya bisa mengajak kalian semua yang masih punya orang tua lengkap, 
"Please HORMATI dan HARGAI mereka ya, kalau keluarga kalian type yang HANGAT dan mudah mengekspresikan cinta, boleh lah sekali kali peluk dan cium mereka."

Karena sungguh, saya kangen sekali sama papa yang menorehkan banyak memori dalam hidup saya ini. Banyak teman yang bertanya, "kamu lama banget Glo berduka ditinggal papa?" Jawab saya hanya,
"bukan karena saya tak punya memori apa apa sama mama, tapi, justru karena sedikit sekali waktu yang bisa saya habiskan bersama papa, membuat setiap detik kebersamaan kami dulu menjadi sangat berharga."

Mungkin kalau papa masih ada sekarang, pulang Gereja tadi saya peluk beliau, karena seingat saya terakhir saya peluk papa adalah tanggal 6 Juni 2011 di pagi hari saat saya hendak berangkat ke kantor menyempatkan diri mampir ke Rumah Sakit memeluk dan mencium kening papa lalu pamit, "Pa, Putri ngantor dulu ya." Nyatanya itu adalah pelukan pagi terakhir yang saya rasakan.



Happy Father's Day,
Peluk dan Cium saya untuk papa-papa beruntung yang punya anak-anak baik seperti teman2 reader di sini.
Cheer y'

Perhaps

It's a damn cold night, trying to figure out this life.
Won't you take me by the hand, take me somewhere new....
Malam tadi adalah Sabtu malam kedua tanpa papa di rumah.
Sepi,
Bisu dalam keheningan, kami tak bisa apa apa.
Dulu, sewaktu ada papa, saat malam minggu seperti ini, biasanya kami berkumpul di satu kamar, menonton TV bersama, terkadang ada suara suara bentakan papa karena kami biasanya berebutan channel TV, saya dan Otte mau menonton film, papa mau menonton sinetron, Demi minta channel dipindah acara ninja atau action favoritnya.

I thought that you'd be here by now
There's nothing but the rain.
Semalam cerah, sudah mulai musim panas di Semarang, tidak seperti malam minggu malam minggu sebelumnya di Semarang.
"Pa, nanti kalau papa sembuh, dan gak hujan kita pergi pergi yok.. Papa belom pernah kan nyobain makan di Robuchon nya Paragon? Enak pa."
Saya masih ingat janji saya itu ke papa beberapa bulan yang lalu saat papa bilang "bosan di rumah terus Put"

Coz nothing going right and everything a mess
And no one likes to be alone
Mencoba membunuh sepi, saya memasang lagu Avril favorit saya. Dengan volume kencang, berharap ada yang memarahi saya seperti malam malam minggu sebelumnya, meminta volume dikecilkan atau sekalian saja ganti lagu dengan slow rock.
Dan lagi lagi di tengah sepi nya malam saat masih pukul 20.34, saya mendengar suara yang saya hafal sekali, suara papa yang berteriak memanggil "Putt!"

Berlari ke kamar untuk memastikan, yang saya temui hanya mama yang tertidur pulas.
Sampai pagi ini masih bertanya tanya, 
ada yang tidak beres dengan kuping ini, atau saya masih berhalusinasi kalau papa masih ada?

Kata seorang kakak sepupu, itu tandanya papa masih kangen :(
Kangenkah papa? pada kami yang begitu cepat dia tinggalkan?
Atau ini hanya kegilaan semata?


got the picture from here 



benar2 mulai gila sepertinya,

June 17, 2011

Kala Gloria Mengerjakan PR

Jadi begini ceritanya, seorang teman blogger yang mellankolis gampang nangis baik hati bernama Thomas Kurniawan a.k.a ToMkuU, dia kasih PeeR ke Glo untuk explain 10 Things about Glo..

Yang jadi pertanyaan adalah, "Kenapa musti Glo?" hahahhaa....sudah berasa artis aja kalau harus ngasih ngasih tahu 10 hal tentang diri sendiri alias narsis boo...tapi gapapa, thanks so much ya Tom...setidaknya I can  have so much fun doing this "HOMEWORK" (*bener bener aku ketik di rumah loo ini).

Ready?
Oke, here we go, 10 things about mee...

1. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Satu adik perempuan bernama Charlotte yang masih kuliah   Farmasi semester 6, satu lagi adik laki laki bernama Demitrius yang masih SMP (baru saja rapotan naik kelas 3, Thanks God).

2. Karena anak pertama, jadi saya punya nama lengkap yang naujubillah luar biasa panjang, Gloria Putri Elviana Hariwidyaningsih. Setiap nama itu punya arti sendiri sendiri, Gloria adalah nama pemberian mama yang luar biasa bersyukur dapat melahirkan setelah banyak kesulitan dialami (baca kisah ini).Putri adalah nama pemberian dari eyang putri, karena saya anak perempuan, dan masih ada turunan "darah biru" jadi eyang berharap saya bisa berkelakuan manis layaknya "Putri Solo" sesungguhnya (maaf ya eyang, saya tomboy banget tuhh sekarang). Kalau nama Elviana saya lupa gimana cerita lengkapnya, yang pasti nama Hariwidyaningsih itu adalah penggabungan nama papa dan mama, Hari adalah penggalan dari marga Batak mama "Hariandja" sedangkan Widya mengambil dari nama panggilan papa "Widi", "Ningsih" adalah pelengkap yang menunjukkan bahwa saya adalah keturunan Jawa.

3. Saya sudah SARJANA, Sarjana Sastra. Kenapa point tiga ini isinya begini? karena saya suka risih kalau masih dikira anak SMP. Bukan bangga karena punya wajah imut ya, tapi sungguh, saya lebih suka dihargai melalui pemikiran pemikiran saya yang jelas jelas bukan pemikiran anak SMP yang masih ababil, walau emang sih saya masih suka mengikuti trend fashion para ababil itu, hehehe.

4. Tau segala sesuatu tentang make up. Mulai dari make up base, foundation, bedak tabur, bedak padat, eyeshadow, mascara, blush on, lipstick. Bukan cuma tahu, tapi saya juga bisa mengaplikasikan ke wajah, jadi kalau ada pesta pesta gak perlu repot repot nyalon :D #nasib_pedagang_kosmetik

5. Terobsesi sama karya karya sastra dan seni yang berbau gender, apalagi yang FEMINIST. That's why rata rata penulis favorite, musisi favorite saya semuanya wanita. Mulai dari Mary Shelley (tau kan karyanya Frankenstein yang gothic banget, tapi swear deh pas analisa ini novel sampe terharu sendiri sama si penulis yang tuangin sebagian hidupnya jadi intisari cerita), JK. Rowling, Djenar Maesa Ayu, Dewi Lestari, Avril Lavigne (liriknya selalu sukses bikin saya melting, marah marah, bahkan nangis nangis), dan masih banyak lagi lainnya (kalau disebutin semua bisa gak selesai selesai sampai nomor sepuluh, kapan kapan saya bahas dalam edisi khusus deh).

6. Saya ini type yang tidak suka terikat. Jadi kalau pekerjaan pun pengennya sih kalau bisa dapet yang freelance gitu, coz kerja yang berpindah pindah dan tidak monoton hanya didalam ruangan didepan komputer menurut saya jauh lebih sehat, daripada yang hanya duduk manis menatap komputer. Semoga saya bisa dapat pekerjaan yang oke, AMIN :)

7. Saya ini punya kelemahan dari kecil, gampang sakit. Mungkin itu resiko anak yang tidak minum ASI semasa kecilnya, sehingga daya tahan tubuh rentan terhadap penyakit. Sedikit sedikit sakit demam lah, batuk lah. Tapi semenjak ikut Taekwondo, dan beberapa olahraga "berat" lainnya (Futsal, Aerobic, Fitness), saya tidak pernah sakit. Pernah waktu itu saat kelas 3 SMA, saya berhenti Taekwondo karena mau ujian juga sudah mulai males, bobot saya naik drastis yang tadinya hanya sekitar 42-43 Kg menjadi 48-49 Kg, tambah lagi, penyakit penyakit mulai betah menempel ditubuh saya lagi, sigh. Jadinya saya balik Taekwondo lagi deh, supaya sehat, karena sehat itu MAHAL, setuju?

8. Masih bermimpi suatu saat punya rumah di Papua, mendirikan sekolah gratis di sana, hidup damai dan tanpa kebisingan kota. Dari dulu, misi saya hanya 1 yaitu anak anak, sempet bercita cita jadi dokter anak, tapi karena "gak mampu" masuk kelas IPA jaman SMA, berubah haluan pengin jadi misionaris anak anak yang melayani di pedalaman (yang ini juga terhambat ijin beberapa orang terkasih), sekarang, saya hanya bisa berharap bisa jadi guru lalu punya cukup uang untuk mendirikan sekolah gratis di Papua sana yang kata papa "kasihan anak anak di sana kalau sekolah, harus jalan jauh berkilo kilo meter, sudah gitu bangunan sekkolahnya tidak layak pula". So, ada yang punya misi sama seperti saya dan beruntung punya duit banyak? ayoo, kalau iya, modalin saya tuk "CREATE" sekolah gratis di sana yukk :) hehehhee

9. Kalau ada yang mau kerumah, bawain PECEL LELE yaaaa, saya doyan banget makan itu :D hehehhe. *Duh jadi keinget papa lagi deh, yang ngenalin PECEL LELE super enak di depan kantor Prambors Jakarta dulu :(

10. Saya pernah di bully dan mem_bully orang (bahasa apaan sih Glo?). Jadi, waktu kelas 1 SMP saya sukses selalu jadi korban olok olok kakak kelas. "GORILA", "KRIBO" selalu itu bahan olokan mereka, sigh. Tapi sewaktu kelas 2 SMP hidup saya berubah, saya menjadi kakak kelas yang hobby mem_bully adik kelas :P selalu merasa sok sok an dan paling jago, karena waktu itu sedikit murid cewe yang ikut ekskul Taekwondo :D sampai sekarang "perilaku preman" itu masih ada sedikit, contohnya, kebanyakan teman saya laki-laki, bisa dihitung dengan 2 tangan kalau menghitung teman perempuan. Meski hobi dandan, tidak akan pernah merubah cara jalan saya yang sudah mirip preman, juga ketawa ngakak sekeras kerasnya.

Oke, segitu yaaa..Puas Tom? hehehhehe

Thank you Rhyfhad
Semoga yang lain juga terpuaskan karena bisa melihat saya dari sudut pandang berbeda.
Ah iya, saya juga tukang pamer loooo, saya suka pamer kalau saya habis dapat sesuatu :p
Ini contohnya, saya habis dapat AWARD dari Rhyfhad
Dia ini ternyata silent reader g.l.o.r.i.l.i.c.o.u.s :) hehe, makasi ya sudah mau mengikuti dan suka blog ini :D kali kali kasih komen lahh, biar aku tahu kamu kemari :D



Thanks all for reading and cheering me up :)
Start the "new days" with smile,


June 16, 2011

And I Remember

Aku akui aku suka idolamu
Akupun tahu kau ingin seperti mereka
Lihatlah sekali lagi, kau lebih baik dari mereka
Akupun jujur, kau lebih cantik menjadi dirimu
Tak peduli kau seperi apa, kau tetap sahabatku

Kau kabarkan padaku akan kepergianmu nanti
Aku tak boleh sedih, karena ini terbaik untukmu
Kau inginkan aku tuliskan untukmu
ku ambil kesempatan tuk tuliskan, sesuatu yang dapat kau kenang
Aku tahu ini bukan puisi
tapi hanya mencoba gambarkan
Satu pesan dari hati

Saat ini aku membayangkan,
kisah beberapa tahun yang akan datang
Kau temukan lembar ini dalam usang
Kau baca, kau menangis, dan tertawa sendiri
Kau kenang aku sebagai sahabatmu
Kudoakan kebaikan bagimu
Entah kapan aku bertemu denganmu
Yang berdiri dengan senyummu sendiri

Depok, Maret 2003
Devita Apriyanti

...

picture taken from here


Itu adalah satu dari sekian banyak tulisan yang saya temu. Tulisan Devita Apriyanti, teman, sahabat semasa SMP. Kami tak saling kenal saat bertemu di kelas 1-5 SMPN 3 Depok tahun 2000. Devita berasal dari SD yang berbeda dengan saya. Tulisan ini dia tulis dalam sebuah buku pemberian saya saat saya katakan, "Dev, gw mau pindah Semarang, maaf ya, kita gak bisa deh bareng bareng satu SMA."

Semalam, saya temukan buku itu, tidak dalam keadaan usang tapi tak layak kondisinya untuk dibaca. Lembar perlembar saya baca, kembali memori masa masa SMP itu seperti hadir dihadapan saya. Devita bercerita tentang Kasih Tak Sampainya, cemburunya, marah, juga harapan harapannya untuk bertemu lagi kelak, seperti puisi yang saya tulis di atas:D

Ada syarat ketika dia menulis itu semua untuk saya yang akan pindah ke Semarang, "gak boleh cerita sapa2 ya Glo kalo gw curhat sama lo lewat puisi gini" dan saya MENGINGKARI nya, malah saya posting di blog tuh, hehehe. bukannya jahat, tapi saya rasa "aturan" itu sudah tak berlaku lagi sekarang, lagipula, tulisannya bagus kan? sayang kalau hanya tertulis di kertas kertas jelek ini, maka saya tuliskan di blog.

Hei Dev, kalau kamu baca ini, "I suggest you to have your own blog, you're such a good writer"


best friend always,

June 15, 2011

Jangan Benci Aku

picture from here


Untuk Mr. Power Ranger,

Kalau kamu baca ini, aku hanya minta kamu mengerti.

Maaf kalau beberapa hari kebelakang aku berubah, "jadi aneh" itu kan menurutmu?
Aku memang sudah berubah, kepergiannya membuatku menjadi aneh, akupun mengakuinya.
Dan kalau pagi itu kamu marah kepadaku, silahkan saja, memang aku menyebalkan koq.
Tapi bukan berarti lalu kamu membenciku kan?
Aku tak bermaksud seperti itu, kalau saat itu aku memang menyebalkan marah sajalah kamu, tapi tolong jangan benci aku.

Semua kata kata itu keluar begitu saja tanpa aku pikir dulu,
maaf jika itu menyakitimu.
Aku tak tahu rasanya, karena aku sendiripun belum mengalaminya.
Tapi tahukah kamu rasanya ditinggalkan?

Mungkin itu yang membuatmu belum mengerti, Mr. Power Ranger.
Kamu beruntung punya bapak ibu yang masih sehat mendampingi setiap sukses yang kamu raih.
Aku?

Mungkin aku iri, mungkin juga tidak, aku tak tahu.
Tapi kalau aku seperti ini, aku mohon pengertianmu.
Aku tak butuh rayuan gombalmu,
Aku tak butuh belas kasihanmu,
aku hanya butuh kamu ada, menemani rasanya ditinggalkan, walau tak sepatahpun terucap dari bibirmu.
Tanpa pernah ada kebencian dalam dirimu.
Itu sudah cukup.


Di tengah labilnya diriku,


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...