July 28, 2012

She talked "Rubish"

She talked "Rubish"
I listened
The words came into my ears,
broke it,
sure,

She talked "Rubish"
I didn't listen,

She talked "Rubish"
till the end of our meeting.

picture from here

She is "Rubish"
I won't listen,
coz she talked "Rubish"

28.7.12,


July 21, 2012

Blooming

"ms.Glow, you look so blooming today... Are you in love?" 
picture from here


Seperti  bunga di pagi hari, hatiku bermekaran.
Kamu embunnya, atau kamu sinaran mataharinya,
ah, bukan masalah buatku kamu mau yang mana,
yang pasti kamu yang membuat pipiku bersemu merah
senyumku mengembang sehingga orang akan bertanya
"are you in love?"

Jawabannya mudah, kamupun sepertinya tahu.
Ya, rasanya aku seperti jatuh cinta lagi
jatuh cinta untuk kesekian kalinya kepadamu
sama seperti yang aku rasakan lima tahun yang lalu,
empat tahun yang lalu, tiga tahun yang lalu,
dua minggu yang lalu,
atau baru beberapa menit yang lalu,
rasanya masih sama.

...

07.07.12
"maksud kedatangan kami kesini untuk berkenalan, karena seperti yang ibu tahu, anak-anak kita sudah saling mengasihi kira-kira sudah 5 tahun ya?"

Saya tak bisa tak berbagi kebahagiaan saya, oke, saya pamer, hahaha, dua minggu yang lalu keluarga si ranger merah ke rumah saya, intinya sih baru berkenalan saja. Tapi biar baru berkenalan, kedatangan mereka sudah membuat saya lega.......

goodnite everybody,
blooming me,




PS : met puasa ya untuk yang menjalankan puasa....keep blooming during the fasting day....hehehhehe

July 14, 2012

Safe Trip to Karimun Jawa, a Tips Post

Karimun Jawa
Sebelum membuat post ini, saya sudah 'menyempilkan' tips-tips di tengah ocehan saya tentang liburan di Karimun Jawa, tapi okelah, saya ulang lagi agar lebih detail. So, berikut tips-tips untuk safe trip ke Karimun Jawa.

Pertama, perlengkapan yang WAJIB dibawa, berikut daftarnya :

1. Pakaian renang atau pakaian untuk renang
Bayangkan saja kalau bawa pakaian ngepas tidak bawa ekstra untuk basah-basahan, yang ada sebelum pulang sudah kehabisan pakaian.

2. Kamera plus pelindung dari air dan charger, HP dan charger, atau flashdisk
Kalau ke Karimun Jawa menggunakan jasa agen seperti saya enak, rasanya membawa flashdisk saja cukup, karena sudah ada yang akan memotret dari pihak agennya, kecuali kalau benar-benar narsis seperti saya, jadi perlu membawa kamera dan HP meski sudah tahu nantinya akan ada tukang foto juga.
Yang saya agak sesalkan kemarin adalah saya menyesal tak sempat membeli pelindung kamera supaya kamera bisa saya gunakan di bawar air. Jadi untuk foto-foto bawah air, saya benar-benar pasrah sama agen yang mengatur perjalanan kami.
Sedikit pengingat juga, sebaiknya membawa baterei ekstra untuk peralatan elektronik yang kalian bawa, karena seperti yang sudah saya bilang di postingan sebelum ini, Karimun Jawa hanya mendapat jatah listrik 12 jam sehari mulai dari jam 6 sore sampai 6 pagi, sisanya, tidak akan ada listrik kecuali di rumah pak Lurah, ATM, dan Kura-Kura Resort.

3. Uang Cash
Bicara soal ATM, ini mengingatkan saya dengan dua teman saya yang hanya membawa uang cash sedikit. Untung, saya sempat terpikir "pulau seperti Karimun Jawa ada ATM nya gak ya?", sehingga masih bisa tertutup semua permasalahan keuangan kami disana. Pasalnya, di Pulau hanya ada 1 bank saja, dan itu bank yang digunakan mahasiswa, dan atm bersama. Jadi jangan harap bisa tarik tunai ATM disana kalau bank nya bukan bank dengan ATM bersama.

4. Fin dan Kacamata Snorkeling
Sebenarnya perlengkapan snorkeling disewakan di sana, jika menggunakan jasa agen, perlengkapan snorkeling sudah akan disediakan. Tapi saya menyesal kemarin tidak jadi membawa fin dan perlengkapan snorkeling saya karena tas yang sudah penuh baju, karena ternyata fin yang ada ukurannya besar-besar, di atas 40, padahal kaki saya ukurannya 35. Yasudah, jadilah saya snorkelingan sambil was-was takut kaki terantuk karang. Sebaiknya snorkelingan menggunakan fin, karena seperti yang sudah saya beritahu di post-post sebelumnya, bahwa snorkelingan tanpa fin beresiko tergores karang yang tajam-tajam.

5. Sunblock
Saya yang dua jam sekali mengoleskan sunblock saja sampai hari ini masih garuk-garuk karena kulit mengelupas, gosong. Jadi, ini merupakan must have item juga. Bawalah yang ber-spf dan bisa juga digunakan di wajah, karena bakal repot nantinya jika menggunakan sunblock wajah yang terpisah dengan sunblock badan.

mari kita patuhi tata tertib yang berlaku

Sudah, sepertinya yang wajib sih hanya itu, lain-lainnya menyesuaikan.
Lalu, ada tips-tips juga nih, cekidot :

1. Kalau kamu perempuan, dan saat ke Karimun Jawa adalah saat kamu datang bulan, sebaiknya sebelum datang bulannya benar-benar datang, belilah obat di apotik, katakan ke penjaga apotik, obat untuk memundurkan haid yang biasa diminum jamaah haji. Obatnya akan menunda haid sampai kamu pulang. Jika kamu tak mau menunda haid, pakailah tampon sebagai pengganti pembalut, karena tampon akan memungkinkanmu tetap berenang dan bermain air meski sedang datang bulan. Belilah tampon di apotik, karena di toko-toko biasa jarang sekali kita menemukan tampon. Tidak udah khawatir bocor, karena menurut teman saya yang perenang, tampon dapat diandalkan saat berenang.

2. Bulan April dan September adalah bulan yang baik untuk mengunjungi Karimun Jawa, itu menurut tour guide kami, karena saat itu cuacanya bersahabat, tidak ada ombak yang besar, dan juga saat bepergian menggunakan kapal, akan banyak lumba-lumba yang berenang mengelilingi kapal. Beruntung kemarin saat saya kesana cuacanya 'cukup baik' karena seminggu sebelumnya juga seminggu setelah saya pulang, Pulau Karimun ditutup karena cuaca buruk.

3. Kalau saya hitung, menggunakan jasa agen perjalanan tidak akan jauh berbeda biayanya, justru lebih ringkes karena tujuannya sudah ditentukan,karena untuk diketahui, beberapa pulau sudah dijual ke orang-orang kaya seperti Bakrie dan jika tanpa guide, bisa-bisa kita kena banyak charge untuk membayar masuk pulau.


Terakhir, kemarin saya menggunakan jasa dari wisatakita.com, bukannya promosi, tapi mungkin bisa untuk referensi teman-teman agen perjalanan kesana karena mas-mas disana bisa dipercaya.


Oke, cukup sepertinya ya,
semoga bermanfaat,


July 08, 2012

Trip to Karimun Jawa, 3rd day

Maafkan saya karena jarak yang terlalu lama dari postingan sebelumnya, tapi teman-teman masih mau lanjut cerita saya kan?
Okay, here we go...


Minggu, 1 Juli 2012


Pagi, sama seperti pagi sebelumnya, kami terangun pagi-pagi sekali, sudah tak sabar untuk melanjutkan petualangan kami. sehingga saat mas Indro (tour guide kami) datang rasanya seperti sudah mennti puluhan tahun.
Pagi itu kami memulai dari Pulau Menjangan Besar, pulau yang ada penangkaran ikan hiu. Jadi hiu-hiu di kembangbiakkan di sini. Kedengarannya menyeramkan, karena saat diberitahu kami akan ke penangkaran hiu, yang ada dalam bayangan saya adalah berenang menggunakan kerangkeng untuk alasan keselamatan. Tapi nyatanya tidak, hiu-hiu di sana justru pemalu. Mereka akan menghindari riak-riak air dan orang, jadi kami harus berdiri diam di satu sisi menunggu hiu-hiu datang. 


saya dan hiu di pojokan kolam
Kami hanya menggunakan pelampung, dan kacamata snorkeling, tanpa kerangkeng atau penjara besi. Antusias meski parno tiba-tiba saat si hiu melewati kaki-kaki saya.
penangkaran hiu
Belum lagi ikan kecil-kecil yang juga tiba-tiba menggigiti betis, berenang di kolam hiu benar-benar jadi sesi menjerit parno, hehehe.


Selanjutnya kami kembali ke Pulau Karimun Jawa, tapi bukan ke dermaga, melainkan ke sisi lain pulau yang terkenal dengan "pohon kelapa miring" nya.
dari pantai, kami hanya bisa melihat hutan, mungkin kalau dilihat dari atas, Pulau Karimun Jawa hanya sepersekian persennya saja yang sudah menjadi kota, karena sisanya masih hutan.
ini foto terbaik yang kami ambil di dekat pohon kelapa miring
Kami berfoto-foto lagi, sambil menunggu giliran bermain banana boat. Hanya saya dan ms. Tika yang bermain banana boat, karena ms. Ellent got 'her period' hehe.
sebelum bermain, foto-foto dulu
Biaya bermain banana boat adalah Rp. 300.000,- selama 15 menit, karena kami berlima, jadi masing-masing hanya membayar Rp. 60.000,-. Cukup murah saya rasa, dibanding banana boat di Bali. Tiga kali kami dijatuhkan, momen-momen itu sangat menyenangkan, meski hidung harus kemasukkan air laut sampai batuk-batuk. 

setelah dijatuhkan untuk ke tiga kalinya


Kami kembali ke rumah tempat menginap pukul 11 untuk mandi dan packing. Pukul 12.30, mas Indro sudah datang menjemput dan akan mengantar kami ke dermaga. Kami pulang menggunakan kapal cepat menuju Semarang.
sudah tiba di Semarang
Pukul 5 sore, kami sudah sampai di Semarang, dan saya bersyukur tidak muntah-muntah lagi, meski harus bersedih karena liburan kami di Karimun Jawa telah selesai.

Well, selesai deh cerita saya tentang Karimun Jawa, juga selipan-selipan tips selama disana. Mungkin saya akan menulis lagi secara terpisah tips tips traveling aman ke Karimun Jawa, so just be patient ya guys, karena besok saya sudah masuk kerja lagi, huhuhu.

good nite,
Image and video hosting by TinyPic

July 05, 2012

Trip to Karimun Jawa, 2nd day

Well guys, kemarin sudah bahas hari pertama trip saya ke Karimun Jawa. Malam ini, saya mau melanjutkan cerita tentang trip saya kemarin itu.

Sabtu, 30 Juni 2012

Pagi itu kami terbangun sekitar pukul 4 pagi, antusias memenuhi jiwa kami bertiga, saya ms. Ellent, dan ms. Tika. Mengingatkan ms. Ellent bahwa hari itu adalah hari petualangan kami, bukan hari GALAU akibat mantan pacar menikah dengan "selingkuhannya". Sepertinya sudah saya ceritakan ya kalau misi kami selain berlibur adalah melewatkan tanggal 30 dengan bersenang-senang di saat seseorang lain jauh di sana menikah, MANTAN PACAR ms. Ellent. Ah iya girls, penting loh menghabiskan waktu bersenang senang bersama teman ketimbang bersedih bergalau. Oke saya sudah mulai OOT, kembali ke topik semula, jadi pagi itu kami bertiga mendahului yang lainnya, sesama penghuni rumah untuk mandi. Maka ketika lampu mati saat pukul 6 pagi, kami sudah siap di teras depan menanti sun rise. Perlu diketahui bahwa sampai hari ini Karimun Jawa hanya mendapat jatah 12 jam sehari untuk sambungan listrik, sehingga setiap pagi pukul 6 sampai pukul 6 sore, tidak akan ada sambungan listrik. Jadi saran saya, kalau ke Karimun Jawa bawalah baterai cadangan untuk HP (khusus untuk HP boros baterei) juga jangan lupa menge'charge' baterei sebelum pukul 6 pagi.
Makan pagi baru tersedia sekitar pukul 7, jadi selama menunggu, inilah pemandangan kami di teras.
the most beautiful sun rise I ever see
Indah bukan? Ya, kami, saya, ms. Ellent, dan ms. Tika menikmati matahari pagi sebelum sarapan. Juga foto-foto tentu saja.

Setelah berfoto-foto, sarapan, tour guide kami, mas Indro datang menjemput. Kami berjalan kaki dari rumah ke dermaga, dan masing masing dari kami mengambil satu pelampung.
di dermaga sebelum naik kapal, dari kiri ke kanan, saya, ms. Tika, ms. Ellent.
di atas kapal menuju Pulau Menjangan Kecil
Tujuan pertama kami adalah Pulau Menjangan Kecil. Kami tidak main ke pantainya, tapi berhenti jauh dari pantai untuk snorkelingan. Paket wisata yang saya ikuti sudah termasuk peralatan snorkeling dan fin, tapi saran saya, lebih baik kalau teman-teman mau snorkelingan, bawalah sendiri peralatannya, karena fin yang tersedia ukurannya terkadang tidak pas dengan ukuran kaki kita, padahal karang-karangnya besar-besar dan bahaya sekali jika mengenai kaki karena selain untuk berenang, fin fungsinya juga melindungi kaki dari karang-karang.
bertemu dengan tour guide kami di bawah air, saya, ms.Ellent dan ms. Tika langusng pose.
satu, dua, tiga, cheese....
saya dan ikan-ikan di dekat Pulau Menjangan Kecil
Ikan-ikannya lucu-lucu dan berwarna warni, mereka akan datang mendekat jika kita membawa roti. Jadi teman-teman, bawalah pula roti saat menyelam ya.
Setelah Menjangan Kecil, kami ke Pulau Geleang. Jarak yang di tempuh dari Menjangan Kecil ke Geleang cukup jauh, saat itu mungkin saya juga sudah mulai ngedrop ditambah ombak yang lagi-lagi tak bersahabat, saya muntah-muntah, maaf ya ikan-ikan, saya mengotori laut kalian dengan muntahan saya :'(
Di Pulau GEleang, kami bermain di pantai. Pantai yang indah dengan pasir putihnya, tentu saja kami tak lupa berfoto-foto.
saking beningnya, pasir putihnya terlihat kan?
kalau ke pantai, jangan lupa foto-foto dengan pose ini ya... tulis nama dan cheese
ms. Ellent, ms. Tika, dan saya


saya, ms. Ellent, Laoshi Fika, Laoshi Rani, dan ms. Tika
Kami juga bertemu rekan sesama guru dalam liburan kali ini, LAoshi Fika dan Laoshi Rani. Dua-duanya juga sedang menghabiskan liburannya sebagai guru mandarin di salah satu sekolah di Jakarta. Lumayan, nambah teman sesama guru deh, hehehe.
Setelah dari Pulau Geleang, foto-foto dan makan siang, kami ke Pulau Cermara Kecil, sekali lagi snorkeling di sana. Terumbu karangnya lebih besar-besar dan indah, saya tak berhenti bersyukur untuk ciptaan Tuhan yang sungguh indah yang boleh saya saksikan saat itu. KEREN!
gambar diambil oleh teman baru kami, Laoshi Rani

Setelah dari Pulau Cemara Kecil, kami kembali ke Karimun Jawa. Karena saat snorkeling terakhir saya merasa ada yang tidak beres dengan diri saya (tiba-tiba pusing dan mual di dalam air), saya naik paling dahulu dibanding teman-teman lain, rebahan, gosokan minyak kayu putih dan memejamkan mata. Mungkin tekanan air yang tinggi juga kelelahan yang menjadi penyebabnya, entahlah, tapi yang pasti saat itu saya sudah puas snorkelingan melihat keindahan ciptaan Tuhan.
Sore, sampai di Pulau Karimun Jawa, listrik masih belum menyala, kami mandi bergiliran, dan berencana mau keluar lagi ke alun-alun untuk makan-makan mencoba masakan seafood ala Karimun Jawa. Kami tertarik untuk ke Amore, salah satu cafe terkenal di Karimun Jawa, yang juga rekomendasi beberapa penduduk sana karena punya view pantai yang menarik kalau malam, tapi kata hati kami melangkahkan kami untuk kembali lagi ke alun-alun karena penasaran dengan cumi bakar di sana.
Sesampainya di alun-alun, kami benar-benar tidak beruntung, cumi-cuminya sudah habis, yang tersisa hanya Ikan bakar dan pindang. Ya sudah, kami sudah terlalu jauh untuk kembali dan ke Amore Cafe jadi kami memesan ikan bakar. Ikannya ikan dorang, harganya tergantung ukuran besar kecilnya ikan tersebut. Karena kami makan beramai-ramai, jadi kami memilih ikan yang besar, harganya Rp. 50.000,- juga ikan pindang yang harganya Rp. 15.000,- per porsi. 
ikan dorang yang dibakar

ikan pindang

jus rumput laut, Rp. 5.000,-
Sebelum pulang kembali ke rumah tempat kami menginap, kami masih sempat menikmati pemandangan bulan di Karimun Jawa, juga mampir ke pusat oleh-oleh. Oleh-olehnya beragam, antara Rp. 5.000,- sampai Rp. 150.000,-.
bulan di Karimun Jawa
Oke pals, sekian dulu cerita tentang hari kedua di Karimun Jawa, besok saya lanjut lagi reviewnya juga tips-tipsnya.


have a nice sleep,

July 03, 2012

Trip to Karimun Jawa, 1st day



Hallow blogger pals, saya sudah kembali dari liburan saya ke Karimun Jawa. It was an amazing holiday I ever had. Saya mulai dari hari pertama ya ceritanya.

Jumat, 29 Juni 2012

Jam 5 pagi saya sudah bangun karena travel yang akan mengantar kami ke Jepara menjemput saya jam 6.15. Saya naik travel dari Semarang ke Jepara. Ada banyak travel di Semarang yang menawarkan perjalanan ke Jepara dengan harga yang beragam juga, travel yang saya naiki ini kemarin ongkosnya Rp. 30.000,- saya diantar sampai Pelabuhan Kartini Jepara.
Di Pelabuhan Kartini Jepara, kami (saya, ms. Ellent, dan ms.Tika) menunggu selama lima jam, karena ternyata kapal cepat yang di jadwalkan pukul 1 sampai ternyata mundur akibat ombak yang agak kurang bersahabat. Jadi kami yang datang kepagian di Pelabuhan (jam 9 pagi kami sudah sampai di Pelabuhan) terpaksa harus menunggu selama itu.
Akhirnya tepat pukul 2, Kapal cepat Express Bahari Jepara - Karimun Jawa tiba, berdesak desakan masuk ke kapal. Kapal ini baru mulai beroperasi bulan Maret yang lalu, jadi sebelum bulan Maret, wisatawan yang mau ke Karimun Jawa harus naik Ferri selama  6 jam, sedangkan Express Bahari hanya butuh 3 jam saja. Lebih hemat waktu meski ongkosnya juga lebih mahal. Satu buah tiket Express Bahari harganya Rp. 84.000,- .

ini tiket Express Baharinya
ini Kapal Express Bahari yang dinanti selama 5 jam
Ombaknya dahsyat, saya yang TIDAK PERNAH MABUK LAUT, kemarin harus muntah muntah karena perut kekocok-kocok, dan obat anti mabuk yang sudah diminumpun tidak ada efeknya sama sekali. Untuk diketahui, saya sarankan duduk di kursi yang jauh dari jendela, karena di samping jendela mual yang dirasa akan semakin dahsyat, dan lebih baik bayar sedikit lebih mahal untuk duduk di dek daripada murah tapi di perut kapal yang akan terkena langsung efek ombaknya.
Sampai di dermaga Karimun Jawa sudah pukul 5 lebih, saya sudah agak malas berlama-lama di dermaga, pengin langsung ke homestay tempat saya menginap, mandi. Tapi lagi-lagi harus menunggu, menunggu jemputan datang. Akhirnya saya menunggu kira-kira sampai sunset.

sunset dilihat dari dermaga Karimun Jawa.
Saya menginap di homestay, sederhana tapi layak ditempati. Satu kamar harus terisi 3 orang atau jika kurang, dapat tambahan biaya. Fasilitas homestaynya selain tempat tidur, kamar mandi, juga sarapan dan makan siang. Tapi ternyata ibu yang punya rumah baik, sore itu kami sudah disediakan 'makan sore'. Jadi saya dan teman-teman langsung saja makan dulu sebelum meletakkan tas ke kamar (laperrrr). Sesudah makan, kami bertanya ke tour guidenya (namanya mas Indro), "mas, di sini yang rame dimana ya?". Menurut mas Indro di Karimun Jawa ada alun alun dekat dermaga yang selalu ramai dengan penjual makanan. So, setelah mandi dan bersih-bersih, kami jalan ke arah dermaga mencari alun-alun. Tidak sulit mencarinya, karena Karimun Jawa kotanya masih kota kecil hampir seperti desa, masih sedikit sekali motor, apalagi mobil. Sesampainya di alun-alun, kami benar-benar takjub. Takjubnya bukan karena alun-alun yang besar dan ramai, tapi alun-alunnya ternyata sederhana sekali, hanya seperempatnya saja yang terisi penjual makanan. Mengitari alun-alun, akhirnya kami memutuskan makan bakso. Bedanya, ini bukan bakso biasa, tapi bakso ikan sirip kuning. Menurut ibu yang berjualan, baksonya terbuat murni dari ikan tanpa campuran tepung. Penasaran dengan rasanya, kami pesan 3 porsi untuk kami bertiga. Harga seporsinya Rp. 7.000,- .

bakso ikan sirip kuning
Baksonya enak, terasa sekali ikannya, dan si ibu yang berjualan tidak bohong, baksonya memang murni ikan, tanpa campuran tepung.
Sebenarnya kami masih melirik siomay ikan, cumi bakar, dan aneka masakan seafood lainnya, tapi karena perut sudah terisi 'makan sore' dari ibu yang punya rumah, juga seporsi bakso ikan, jadi kami memutuskan pulang untuk tidur supaya lebih segar di hari kedua.

Masih hari pertama, besok saya lanjut lagi ya ceritanya. Hehehe

have a nice Tuesday, pals...
Image and video hosting by TinyPic

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...