August 30, 2014

The Beginner

To start something new is easier than go back to the old habit you ever leave, like when you are on the top and suddenly the situation force you to go down, start from the beginning, the hardest point u ever felt.
Well, I used to do blogging regularly, tried to update it daily, but since I work in a school, I started to leave my hobby as I had so much fun with my cute students.
Then, I leave my job (yeah, this is the reason of my GALAU months lately)(and I will not tell you the reason now til I feel I am ready enough to share) and I try to (again) write and update my blog daily. Sometimes, somehow, I feel I lose my passion to write and I do not know what to write, freeze in front of my lappy for hours. I feel nothing, I feel useless…

We cannot predict what will happen in the future…that’s life.
Meanwhile, here are some photos when all the teachers in the school had photo shoots for the Yearbook last March.
Kinda late, but I think I need to post this as I start to miss my days there…(I mean) I miss my colleagues.

Enjoy,
photo by blaze studio

photo by blaze studio

I edited our pictures into one, gonna miss them..
By the way, I want to introduce my friend as your new bloggy pal..find her here.
Kindly, visit her, cuz she promised me she will update her blog, share her new life in German.
Have a nice weekend, buddies :)
Image and video hosting by TinyPic

August 19, 2014

Sang Pemimpi


“Asiiikkkk, sudah sampai kita hunn”,
“ehh, di belakang villa ada kolam renang, yuk renang, mumpung masih sore…”
“ihh, lucu ya hunn, kolam renangnya ada jembatannya…loh tapi koq jembatannya ga sampai seberang ya? Koq Cuma sampai tengah tengah?”
“hiyyy, kolamnya koq banyak mayatnya hunn? Hiyy…”
“aduh…ada yang ngejar kita hunn? Gimana nihhh?? Masa kita nyemplung?”

“Maaf ya mba, sebenarnya saya sudah lama menjaga villa ini, saya tahu kalau villa ini berhantu, tapi saya juga ga bisa apa apa kalau pihak tour menyewa villa ini.”

Minggu malam kemarin, saya bermimpi aneh. Dimulai dengan saya dan suami yang berlibur menggunakan jasa tour agent. Kami menginap di sebuah villa bangunan peninggalan Belanda(yang saya heran karena villanya mirip dengan rumah nenek saya yang sekarang sudah jadi ruko ruko). Kemudian begitu sampai, saya mengajak suami untuk berenang. Dari jendela kamar villa, kolam renangnya jernih airnya, berbentuk persegi dengan jembatan di bagian tengah yang tidak sampai di sisi seberangnya. Saya dan suami yang berniat lompat ke air dari jembatan unik itu. Saat hendak melompat, kami kaget karena ternyata ada banyak mayat mengapung di kolam. Ada yang hanya tangan, ada yang berambut panjang, ahhhh, pokoknya mengerikan. Kami mengurungkan niat untuk melompat, namun di saat yang bersamaan, kami menyadari bahwa ada “sesuatu” (saya lupa apa) yang mengejar kami dari belakang. Hingga mau tidak mau, suka tidak suka, kami harus lompat ke kolam penuh mayat itu. Mati matian berusaha menyebrangi kolam, akhirnya kami sampai di tepi kolam dan bergegas mengemasi barang barang kami di kamar. Saat hendak pergi, kami melihat salah satu teman tour kami sedang berusaha bunuh diri menggunakan pisau buah di kamarnya. Semakin panic adalah ketika pintu kamar kami tidak bisa terbuka, kami terkunci di dalam kamar. Beruntungnya, sang penjaga villa (yang saya lupa wajahnya meski sudah berusaha mengingat) dari luar berusaha membuka pintu kamar. Kami selamat dan bertemu teman tour kami yang sebelumnya kami lihat sedang bunuh diri. Ketika kami tanyakan mengapa dia mencoba bunuh diri, dia mengatakan kalau dirinya sudah di luar sedari tadi bahkan berusaha memanggil kami saat hendak berenang.

….
Saya terbangun dengan keringat di badan. Sepanjang 2014 ini, sudah beberapa kali mimpi saya aneh. Pertama kali sekitar bulan Maret yang saya lupa kapan persisnya. Saya bermimpi gigi saya yang atas tanggal sederet. Dan kemudian berturut turut om saya, bude saya, bulik saya, nenek dari sepupu saya, dan dua saudara jauh yang semuanya juga sudah sepuh meninggal berurutan. Mungkin mimpi saya yang itu firasat.
Kemudian, minggu yang lalu saya bermimpi di kejar ular kecil kecil, jumlahnya banyak, tak terhitung, saya lari sampai masuk kamar. Ular ular itu tak bisa mengejar saya sampai naik tempat tidur. Suami saya memegang kepala ular ular itu satu persatu melemparkannya keluar dari jendela kamar.
Terakhir ya baru kemarin minggu saya bermimpi tentang mayat.
Yah, baik ataupun buruk artinya, saya tidak tahu, semoga saja saya dan suami tetap dalam lindunganNYA.

pict. from here


Sekuat dan setabah apapun, saya tetap saya yang akan menangis saat bermimpi buruk...
Bad dreams, nightmare...please go away.....
Jujur, saya takut, 
Image and video hosting by TinyPic

August 07, 2014

Musik Tak Bernada

Seperti untaian nada dalam sebuah musik, hilang satu nada berarti sumbang, Sahabat, tanpanya, kau akan lumpuh..
-glow-

Pict. from here
Dear E,
Tiga tahun kita habiskan bersama,
Dalam masa masa kelamku, kau ada, memberikan semangat baru, yang kini kurindukan darimu…
Dalam masa masa sedihku, kau menunjukkan betapa kuatnya diriku, hingga aku sanggup berdiri lagi, menghadapi dunia yang begitu kejam padaku, waktu itu..
Dalam ketakutanku, kau tetap berada di sampingku, mengingatkanku bahwa ada dirimu, katamu semua akan baik baik saja, dan aku harus selalu bahagia walau saat itu rasanya sudah hendak menangis lagi.
Dalam masa penantianku, kau ada, mendukungku, berkata bahwa usahaku tak akan sia sia, bahkan saat rasanya hampir menyerah dengan semua yang ada, kau selalu tahu bahwa aku kuat dan sanggup menghadapinya.
Dulu, kau hanya sejauh kelas,
Dulu, kau hanya sejauh jam mengajar.
Tapi sekarang kita sejauh koneksi Skype, sejauh sinyal BBM yang ada lalu hilang, sejauh percakapan dalam kotak chat di Whatsapp.
Parahnya, aku bahkan terlalu sibuk untuk menyadari saat kau sakit, saat kau mungkin butuh telinga, sehingga rasanya sinyal BBM yang baik, koneksi Skype yang tersambung padamu, maupun percakapan di kotak Whatsapp percuma untuk hubungan kita yang dulu sejauh kelas itu.
Kau kini bagai musik tak bernada, yang aku tak tahu harus bagaimana agar alunannya semerdu dulu lagi..
Mungkin aku bukan sahabat yang selalu siap mendengarmu bicara, dalam susahmu.
Mungkin, aku juga bukan sahabat yang selalu memperhatikan status status sedih BBM mu.
Mungkin aku juga bukan sahabat yang akan menyadari kalau kau bertambah kurus jika tidak ada teman yang berkata demikian, menyentilku, mengatakan kau sakit.
Aku tidak tahu kenapa, dan ada apa denganmu, karena sepertinya kau pun enggan membiarkanku tahu.
Tapi, apapun itu, aku yakin, kau sekuat kata kata yang keluar dari bibirmu saat mendukungku dulu, kau bahkan lebih tabah daripada si cengeng yang kau sering panggil “Gotik” ini..
Hanya kau yang tahu bagaimana memberikan nada nada indah dalam musik itu lagi...

Dari jauh, dari tempatku di sini, aku berusaha memelukmu dengan doaku,
Semoga Tuhan dengar doaku,
Image and video hosting by TinyPic

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...