Well guys, kemarin sudah bahas hari pertama trip saya ke Karimun Jawa. Malam ini, saya mau melanjutkan cerita tentang trip saya kemarin itu.
Sabtu, 30 Juni 2012
Pagi itu kami terbangun sekitar pukul 4 pagi, antusias memenuhi jiwa kami bertiga, saya ms. Ellent, dan ms. Tika. Mengingatkan ms. Ellent bahwa hari itu adalah hari petualangan kami, bukan hari GALAU akibat mantan pacar menikah dengan "selingkuhannya". Sepertinya sudah saya ceritakan ya kalau misi kami selain berlibur adalah melewatkan tanggal 30 dengan bersenang-senang di saat seseorang lain jauh di sana menikah, MANTAN PACAR ms. Ellent. Ah iya girls, penting loh menghabiskan waktu bersenang senang bersama teman ketimbang bersedih bergalau. Oke saya sudah mulai OOT, kembali ke topik semula, jadi pagi itu kami bertiga mendahului yang lainnya, sesama penghuni rumah untuk mandi. Maka ketika lampu mati saat pukul 6 pagi, kami sudah siap di teras depan menanti sun rise. Perlu diketahui bahwa sampai hari ini Karimun Jawa hanya mendapat jatah 12 jam sehari untuk sambungan listrik, sehingga setiap pagi pukul 6 sampai pukul 6 sore, tidak akan ada sambungan listrik. Jadi saran saya, kalau ke Karimun Jawa bawalah baterai cadangan untuk HP (khusus untuk HP boros baterei) juga jangan lupa menge'charge' baterei sebelum pukul 6 pagi.
Makan pagi baru tersedia sekitar pukul 7, jadi selama menunggu, inilah pemandangan kami di teras.
|
the most beautiful sun rise I ever see |
Indah bukan? Ya, kami, saya, ms. Ellent, dan ms. Tika menikmati matahari pagi sebelum sarapan. Juga foto-foto tentu saja.
Setelah berfoto-foto, sarapan, tour guide kami, mas Indro datang menjemput. Kami berjalan kaki dari rumah ke dermaga, dan masing masing dari kami mengambil satu pelampung.
|
di dermaga sebelum naik kapal, dari kiri ke kanan, saya, ms. Tika, ms. Ellent. |
|
di atas kapal menuju Pulau Menjangan Kecil |
Tujuan pertama kami adalah Pulau Menjangan Kecil. Kami tidak main ke pantainya, tapi berhenti jauh dari pantai untuk snorkelingan. Paket wisata yang saya ikuti sudah termasuk peralatan snorkeling dan fin, tapi saran saya, lebih baik kalau teman-teman mau snorkelingan, bawalah sendiri peralatannya, karena fin yang tersedia ukurannya terkadang tidak pas dengan ukuran kaki kita, padahal karang-karangnya besar-besar dan bahaya sekali jika mengenai kaki karena selain untuk berenang, fin fungsinya juga melindungi kaki dari karang-karang.
|
bertemu dengan tour guide kami di bawah air, saya, ms.Ellent dan ms. Tika langusng pose. |
|
satu, dua, tiga, cheese.... |
|
saya dan ikan-ikan di dekat Pulau Menjangan Kecil |
Ikan-ikannya lucu-lucu dan berwarna warni, mereka akan datang mendekat jika kita membawa roti. Jadi teman-teman, bawalah pula roti saat menyelam ya.
Setelah Menjangan Kecil, kami ke Pulau Geleang. Jarak yang di tempuh dari Menjangan Kecil ke Geleang cukup jauh, saat itu mungkin saya juga sudah mulai ngedrop ditambah ombak yang lagi-lagi tak bersahabat, saya muntah-muntah, maaf ya ikan-ikan, saya mengotori laut kalian dengan muntahan saya :'(
Di Pulau GEleang, kami bermain di pantai. Pantai yang indah dengan pasir putihnya, tentu saja kami tak lupa berfoto-foto.
|
saking beningnya, pasir putihnya terlihat kan? |
|
kalau ke pantai, jangan lupa foto-foto dengan pose ini ya... tulis nama dan cheese |
|
ms. Ellent, ms. Tika, dan saya |
|
saya, ms. Ellent, Laoshi Fika, Laoshi Rani, dan ms. Tika |
Kami juga bertemu rekan sesama guru dalam liburan kali ini, LAoshi Fika dan Laoshi Rani. Dua-duanya juga sedang menghabiskan liburannya sebagai guru mandarin di salah satu sekolah di Jakarta. Lumayan, nambah teman sesama guru deh, hehehe.
Setelah dari Pulau Geleang, foto-foto dan makan siang, kami ke Pulau Cermara Kecil, sekali lagi snorkeling di sana. Terumbu karangnya lebih besar-besar dan indah, saya tak berhenti bersyukur untuk ciptaan Tuhan yang sungguh indah yang boleh saya saksikan saat itu. KEREN!
|
gambar diambil oleh teman baru kami, Laoshi Rani |
Setelah dari Pulau Cemara Kecil, kami kembali ke Karimun Jawa. Karena saat snorkeling terakhir saya merasa ada yang tidak beres dengan diri saya (tiba-tiba pusing dan mual di dalam air), saya naik paling dahulu dibanding teman-teman lain, rebahan, gosokan minyak kayu putih dan memejamkan mata. Mungkin tekanan air yang tinggi juga kelelahan yang menjadi penyebabnya, entahlah, tapi yang pasti saat itu saya sudah puas snorkelingan melihat keindahan ciptaan Tuhan.
Sore, sampai di Pulau Karimun Jawa, listrik masih belum menyala, kami mandi bergiliran, dan berencana mau keluar lagi ke alun-alun untuk makan-makan mencoba masakan seafood ala Karimun Jawa. Kami tertarik untuk ke Amore, salah satu cafe terkenal di Karimun Jawa, yang juga rekomendasi beberapa penduduk sana karena punya view pantai yang menarik kalau malam, tapi kata hati kami melangkahkan kami untuk kembali lagi ke alun-alun karena penasaran dengan cumi bakar di sana.
Sesampainya di alun-alun, kami benar-benar tidak beruntung, cumi-cuminya sudah habis, yang tersisa hanya Ikan bakar dan pindang. Ya sudah, kami sudah terlalu jauh untuk kembali dan ke Amore Cafe jadi kami memesan ikan bakar. Ikannya ikan dorang, harganya tergantung ukuran besar kecilnya ikan tersebut. Karena kami makan beramai-ramai, jadi kami memilih ikan yang besar, harganya Rp. 50.000,- juga ikan pindang yang harganya Rp. 15.000,- per porsi.
|
ikan dorang yang dibakar |
|
ikan pindang |
|
jus rumput laut, Rp. 5.000,- |
Sebelum pulang kembali ke rumah tempat kami menginap, kami masih sempat menikmati pemandangan bulan di Karimun Jawa, juga mampir ke pusat oleh-oleh. Oleh-olehnya beragam, antara Rp. 5.000,- sampai Rp. 150.000,-.
|
bulan di Karimun Jawa |
Oke pals, sekian dulu cerita tentang hari kedua di Karimun Jawa, besok saya lanjut lagi reviewnya juga tips-tipsnya.
have a nice sleep,