May 11, 2023

Hati Hati Gunakan Mulutmu - KAMISAN, 11 Mei 202

"Bangsa Yunani lebih paham dibanding kita bahwa kata-kata lebih dari sekadar benda, lebih dari sekadar peristiwa;" ~ Charlotte Mason, vol.6. hlm. 331

pict. from here

Setelah sebelumnya membahas tentang akal budi yang diibaratkan seperti gurita spiritual yang akan menjulurkan tentakel-tentakelnya ke segala arah untuk menarik banyak asupan yang nantinya akan dijadikan pengetahuan, kemudian topik berlanjut mengenai bagaimana asupan tersebut diolah dan keluar dalam bentuk ucapan seseorang. 

Hati-Hati Gunakan Mulutmu, saya langsung teringat lagu Sekolah Minggu ini ketika berbicara mengenai bagaimana ucapan dan pikiran kita sebenarnya berdampak besar, mulai dari "nilai diri" misalnya, hal sepele seperti berkata "Aku tuh ga lucu soalnya." ternyata dapat begitu mempengaruhi bagaimana tubuh ini selanjutnya bekerja.

Hati hati gunakan mulutmu ) 2x

 Allah Bapa di Surga melihat ke bawah

Hati hati gunakan mulutmu

Nyatanya berhati hati dalam berucap bukan cuma perkara "takut dilihat Allah" tapi lebih dari itu yaitu bertanggung jawab atas diri sendiri dengan segala ucapan yang keluar dari mulut.


Terima kasih reminder nya ya teman-teman,


February 23, 2023

Live the Life to the Fullest - narefleksi KAMISAN, 9 dan 23 Februari 2023

Membaca judul bagian V dari volume VI ini tentang Pendidikan dan Kepenuhan Hidup membawa saya pada sebuah kata yang akhir-akhir ini populer - YOLO.

YOLO yang merupakan singkatan You Only Live Once sebenarnya sejalan dengan istilah carpe diem yang berarti seize the day atau live to the fullest yang merupakan ajakan untuk menjalani hidup sepenuhnya, serta mencoba banyak hal baru dalam hidup (take every opportunity). Selain definisi mengambil semua kesempatan, YOLO juga dapat menjadi alasan atas perilaku "bodoh" yang pernah dilakukan (or to excuse something stupid that you have done). (sumber definisi dari sini)

Sayangnya pengertian ini disalahartikan oleh banyak orang menjadi hidup semaunya, sesukanya, tak jarang malah menimbulkan kerugian untuk orang tersebut hingga orang di sekitarnya. Alih-alih mengisi hidup dengan mencoba hal baru yang positif, YOLO digunakan untuk alasan atas perilaku semaunya seenaknya live my life to the fullest dengan pembenaran "Lha wong urip mung sepisan koq digawe angel!" atau "Hidup cuma sekali, yaudah lah puas-puasin!".

pict. from here

Lalu bagaimana untuk mendapatkan kepenuhan hidup ala Charlotte Mason?

Saya menghighlight beberapa poin dari empat paragraf pertama bagian lima volume enam ini dituliskan bahwa untuk dapat hidup dengan kepenuhan hidup, kita tetap dapat menjalani banyak hal, mencoba banyak hal dengan memperhatikan hal berikut :

1. tidak merugikan kepentingan umum, tidak mengorbankan sesamanya (kalau merugikan kepentingan umum saja tidak dianjurkan, maka jika hal tersebut merugikan diri sendiri juga mestinya bikin mikir sih ya, kan diri kita juga bagian dari masyarakat umum) 

2. menikmati prosesnya, tidak hanya berorientasi pada hasil karena kegembiraan-kegembiraan yang dihasilkan dari proses akan sesuatu juga dapat membuat kita merasakan kepenuhan hidup

Semuanya itu tentu saja tetap berlandaskan pada pengetahuan yang didapatkan dari pengenalan akrab terhadap sesama, alam dan penciptanya yang disajikan dalam bentuk sastrawi sebagai nampan peraknya (pernah tulis soal nampan perak ini di sini).

Akhirnya, obrolan ngalor ngidul soal rumah makan padang pun membuat saya merasa kepenuhan bahagia dengan membayangkan rendang dan kuahnya di atas nasi panas yang mengepul, jadi lapar :D

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...