Bagaimana
rasanya ketika belasan tahun kau suka tapi kemudian tak bisa, tak sampai?
Bagaimana
pula rasanya saat ingin kembali lagi namun kau tak boleh, bahkan hanya untuk
sekedar “mengintip” kembali?
Bagaimana
rasanya kalau kau mau, tapi maumu tertutup takut?
Juga
kemudian saat semua orang satu persatu beranggapan kau menikmati takutmu, kau
menikmati ketidak bisaanmu? Apa rasanya?
SAKIT.
…
picture from here |
Sesungguhnya
saya rindu high heels
Sesungguhnya
saya rindu wedges
Sesungguhnya
saya ingin Taekwondo
Sesungguhnya
saya ingin berlari
Sesungguhnya
SAYA TAK MENIKMATI SAKIT SAYA.
“mas, kalau
sakit sobek acl ligament begini serba salah ya?”
“serba salah
gimana mba?”
“iya, dari
luar saya terlihat sehat dan baik baik saja, padahal dalamnya panas, radang,
nyeri, sakit”
“sabar ya
mba”
Saya mulai
bosan, jujur. Ini bukan galau ya (kalau yang beranggapan saya sedang galau
menye menye, lebih baik tutup saja halaman ini), ini curhat. Saya cape karena
rasanya semua usaha saya untuk sembuh sia sia. Tak boleh begini, tak boleh
begitu, begini salah, begitu salah, serba salah.
Mungkin
sebagian orang yang melihat tidak akan sadar kalau kaki kanan sayapun sekarang
mulai sering sakit karena menahan beban tubuh yang tidak sanggup dilakukan kaki
kiri saya.
Mungkin
sebagian besar orang yang melihat saya baik baik saja, atau bisa juga mereka
beranggapan saya sedang menikmati semua perhatian karena kaki saya yang sakit.
Atau mungkin
mereka mengira saya bahagia tak lagi dapat melatih Taekwondo, satu dari
tanggung jawab saya selain sebagai seorang guru di sekolah.
Dan
sesungguhnya, sekarang saya sedang berjuang untuk BENAR BENAR SEMBUH….
“mendingan
sakit batuk apa flu demam ya mas, jadi dari luar kelihatan, capek oq mas saya
dengan pertanyaan ‘kakimu belum sembuh Glo?’ ‘Kapan bisa melatih Taekwondo lagi
Glo?’”
“kalau ada
yang tanya begitu mba, bilang aja sudah sembuh tapi masih pemulihan”
“saya
dipikir seneng kali ya mas ga bisa melatih Taekwondo lagi, beban mas”
“sabar mba,
jangan dulu deh kalau buat yang itu”
Sesungguhnya,
sekarang saya berharap semua orang itu adalah fisioterapis yang mengerti
keadaan saya.
Sesungguhnya,
saat ini saya memang sedang butuh di mengerti. Itu saja……