picture from here |
Dalam gelapnya malam, dia masih berjuang untuk membuka mata,
berharap seseorang yang dia sudah
tinggalkan lama tersedia lagi untuknya. Dia
galau, maunya menyapa tapi malu, diam, dia bohong. Bohong dengan hatinya, tentu
saja.
Dia pernah berharap ada di sisinya meski angkuh mengalahkan
segalanya. Dirinya terlalu sombong untuk mengakui, ya, aku cinta. Dirinya terlalu
congkak untuk bilang, aku sayang kamu.
Dan kalau sekarang seseorang itu sudah pergi
meninggalkannya. Yah belum tentu juga bisa dibilang meninggalkan sih, karena
dia juga tak pernah tahu bagaimana perasaan seseorang itu, yang terpisah
puluhan kilometer darinya, terpisah jam dan waktu yang berbeda.
Dan kalau sekarang dia terlambat untuk mengakui, saat seseorang
itu sudah dengan yang lain, mau apa lagi dia? Merusak? Mengganggu?
Dia tak bisa apa apa walau mungkin saja seseorang di sana
yang dia rindukan ternyata sedang merindukannya juga. Dia tak bisa apa apa saat
setiap gambar yang terekam mengembalikan memori masa lalunya. Dan dia juga tak
bisa apa apa saat yang dirindukannya ternyata tak merindunya, meski bisa saja
ternyata mereka saling rindu.
Dunia berputar, waktu berganti, tapi cintanya tidak…