Bahwa setiap orang melakukan pembenaran diri saat berbuat “dosa”, itu benar, termasuk ketika makan kue coklat dengan dalih “nanti keburu kadaluarsa”. *self note*
Ini hari ketiga saya terbangun di usia 25 tahun ini, dan ini
juga postingan pertama dengan tag “life lesson”.
Saya adalah type orang yang sering sekali melakukan “pembenaran
diri” untuk hal-hal yang sebenarnya dianggap tidak benar oleh kebanyakan orang,
misal, saya akan makan saat sedang puasa dengan alasan “ahhh, sekali sekali
tidak apa, besok masih bisa puasa koq”, atau tidur di saat kerjaan kantor
menumpuk dengan pembenaran diri “duh dikerjain besok juga masih bisa koq,
kenapa harus repot sekarang.”
Pembenaran diri saya memang tipis bedanya dengan “menunda
pekerjaan”, dan saya menyesal melakukannya. Banyak kesempatan yang seharusnya
dapat saya capai, tapi hilang tertiup angin ketika saya mulai menunda dan
melakukan pembenaran diri.
Hari ini, tanggal 29 Mei 2013, tadinya saya berniat akan
mengirim draft novel untuk lomba yang saya sering lihat di timeline twitter
saya, tapi karena terlalu sering menunda dengan berbagai pembenaran diri
seperti “aduhh, ngerjain kerjaan kantor dulu aja deh” atau “ahh, saya kan
cita-citanya menulis buku motivasi, bukan novel roman, ngapain saya ikutan
lombanya” dan “aduh, saya lebih berbakat di bidang lain ketimbang menulis novel
roman”; draft saya tetap menjadi draft yang tak jadi apa-apa, yang tetap
menjadi bagian file laptop saya, yang tetap membuat saya menatap nanar layar
laptop karena menyesal mengabaikannya.
Saya sudah 25 tahun terhitung mulai kemarin Senin, dan saya
rasa, saya sudah terlalu tua untuk urusan menunda pekerjaan dan melakukan
pembenaran diri.
Tulisan ini dibuat karena saya yang tadi asik makan kue
coklat ini, menunda setrika dengan dalih “kuenya keburu kadaluarsa”. Berubah
mungkin sulit, tapi jika perubahan membawa kebaikan sepertinya layak dicoba
kan? Hanya untuk sifat “membenarkan diri” itu saja sih, kalau soal menulis
novel roman, sepertinya saya akan bertahan dengan opini “saya akan menjadi
penulis buku motivasi bukan novel roman”.
picture from here |
Bukankah ulang tahun berarti waktu yang kita miliki berarti semakin sedikit?
Well, saya berusaha untuk berubah, tidak lagi menyia-nyiakan waktu yang semakin sedikit ini.
anyway, Happy Birthday for me J