Dear : you,
Langit malam kemarin kelabu, juga malam sebelumnya dan sebelumnya lagi.
Matahari sepi dan kering tanpa awan berarak kecil di sekeliling,
kering, seperti kita.
Memang sih terkadang hujan bertutur tentang cerita kita, tapi bukankah itu juga cerita abu abu? cerita angan-angan yang berjalan tanpa arah seperti perlahan tenggelam.
Embunnya memenuhi permukaan jendela rumah, pun aku yang memenuhi ruang suntukmu, ruang kekesalanmu.
Sepertinya aku belum paham betul arti mencintaimu dengan tulus, atau kamu?
Setahuku mencintaimu itu seperti melihat langit malam di atas loteng, tenang, diam, gelap, dan berganti setiap malam. Menyenangkan rasanya sama seperti melihat bintang dan bulan bersinar terang, atau hilang arah yang rasanya sama seperti langit malam sehabis hujan, bahkan untuk memancarkan sinarnya pun bulan harus sembunyi-sembunyi.
Atau mungkin aku masih terperangkap dalam gua-tak-tahu-apa-apa? mendengar sendiri suaraku tanpa peduli bahwa kaupun ikut berteriak dari seberangnya?
picture from here |
Entahlah,
mungkin saja aku jenuh....
mungkin juga ini hanya kekesalanku semata....
Yang pasti aku belum akan menyerah,
kamu?
aku bertahan untuk kamu *eh :p
ReplyDeleteAku? Aku juga belum menyerah *dududu*
ReplyDeletebelum.
ReplyDeletekamu tak usah khawatir...
#LaluDigampar
aku menyerah. menyerah akan cintamu yg tak pernah menyerah... huhuhu #kokjadisayaygterharu?
ReplyDelete@adit : hahahahhaha
ReplyDelete@ima : bagussss *kasih jempol*
@aul : aq ga nggampar koq....cm nampol...wkwkkwkw
@annes : huwahuwahuwa...kamuuuuuu!!! *lari kejar annes*