Semua peristiwa yang dimaknai adalah BELAJAR ~ Sri Wahyaningsih 29.09.18
…
pict. from here |
Di
sekolah Keona beberapa minggu yang lalu, gurunya sedang mengajarkan konsep
warna campuran. Sebelumnya, Keona sudah banyak dilatih terutama untuk
pemahamannya tentang warna dasar. Warna campuran yang diajarkan pada minggu
tersebut adalah warna ungu, yakni warna campuran biru dan merah.
Karena
saya dan suami berprinsip bahwa “Pendidikan bersumber dari KELUARGA”, maka kami
sudah berkomitmen untuk melakukan review atau membahas tentang yang Keona
lakukan di sekolah. Selama observasi kami di rumah, Keona sudah mampu
membedakan warna dasar, seperti kuning, biru, dan merah. Maka, kami langsung
lanjutkan dengan warna campuran yang juga bertepatan dengan pelajaran yang
dilakukan di sekolah.
Minggu
yang lalu, mama dan Keona bermain “magic-color-bin”. Tujuannya adalah supaya
Keona paham betul darimana asal warna ungu. Ribet amat ya Glo? Yaaaaa, emang
ribet sih, tapi kami sudah komitmen tentang “mendengarkan, anak lupa; melihat,
anak ingat; melakukan, anak paham; melakukan sendiri, anak menguasai” yang
dibilang bu Wahya beberapa hari yang lalu itu untuk dapat kami terapkan di
rumah. Karena hanya dengan melakukannya sendiri, maka kami PERCAYA Keona dapat
menguasai konsep dasar tersebut.
Tapi
tetep, belajar itu ga mesti yang di atas kertas, baca buku, atau tes ujian.
Banyak hal bisa kita sebut belajar ketika kita memaknai peristiwa tersebut. Yah
setidaknya itu yang bu Wahya juga waktu itu katakan, sesuatu yang sebenarnya
sudah saya lakukan karena memang dibiasakan sejak kecil oleh papa almarhum,
namun baru saya sadari ketika bertemu Bu Wahya waktu itu.
Ahhh,
koq jadi panjang ya? Intinya yang mau saya sampaikan, waktu itu saya dan Keona
senang sekali bermainmain dengan warna.
Yang
perlu disiapkan sangat mudah didapat, seperti pewarna makanan, lem kayu, air ,
dan lembar kertas. Yang pertama saya mencampur pewarna makanan, air, dan lem
kayu di dalam nampan. Karena ini warna ungu, saya pakai warna biru dan merah.
Lalu tangan kanan dan kiri masing – masing dimasukkan ke nampan. Kemudian tempelkan
kedua tangan dan campurkan warna, maka keajaibanpun terjadi, warna merah dan
biru tadi melebur jadi satu menjadi ungu.
Keona
tak mau berhenti bermain karena dia menemukan kesenangannya sendiri dengan messy play seperti itu.
Terakhir,
saran saya adalah, gunakan baby oil untuk membersihkan tangan, karena cuci
tangan dengan air dan sabun saja tidak akan membuat warna dari pewarna makanan
cepat hilang.
Yang
mengaku sudah jadi mama – mama, yuk coba quality time sama anak.
Goodnight,
PS : saya sudah upload juga videonya di YOUTUBE page saya, biar paham kali ya sama apa yang saya jabarkan di atas. Masih amatir nih videonya, enjoy :)