Beberapa bulan yang lalu, saya mengenal seorang bernama Fera dan kue spesialnya yang cukup membuat saya tersentuh dan sadar bahwa saya tidak sendiri (klik disini kalau mau ikut menikmati kuenya).
pict from here |
Untuk sebagian orang, kue ini terasa pahit, bahkan menyedihkan sampai banyak tetes airmata, sebagian lain mengatakan terharu, sisanya speechless tak bisa komentar.
Tapi saya sedang belajar menerima bahwa "kue" ini adalah kue buatan Tuhan, "kue" spesial untuk saya "nikmati" dalam perjalanan hidup saya.
Kue coklat, kira-kira seperti itu gambarannya, tapi untuk saat ini coklatnya yang terlalu banyak itu justru menjadikannya pahit. Saya berusaha menolak, bahkan mengingkari kue ini, tapi Tuhan tetap memberikannya untuk saya. Jadi, saya coba menghabiskan pemberiannya, siapatahu nanti saya mendapatkan coklat yang manis.
Sekarang saya ingin membagikan kue spesial ini, untuk teman-teman pembaca semua.
Saya tidak menganggap ini sebuah cerita sedih, melainkan sebuah refleksi, agar kita semakin mensyukuri hidup.
Untuk menikmati "kue"nya silahkan klik tomblol play dalam video dibawah ini. Selamat menikmati.
...
Videonya dibuat bulan Februari lalu, saat papa masih ada. Waktu itu digunakan untuk kepentingan gereja saat Paskah, mungkin tangisan airmata itu hanya berhenti sampai di situ saja saat itu, tapi buat saya sumur ini belum kering, masih saja mengeluarkan bulir-bulir airmata jika teringat papa.
Kemarin 3 Oktober 2011, seharusnya menjadi hari membahagiakan untuk papa dan mama karena ulang tahun pernikahan mereka ke 24 tahun, sayang bahkan papa tak bisa bertahan untuk sampai ke angka perak, 25, dan hari ini, 5 Oktober 2011, seharusnya papa berusia 57 tahun, "masih muda ya, Glo" begitu kata teman-teman tentang papa. Saya benci kanker ganas yang merenggut papa, saya benci pengendara motor yang menabrak mama, tapi saya bisa apa?
Sekarang mungkin fokus saya hanya 1,
menabung untuk biaya mama operasi ulang, karena mama sudah mengeluh tangannya sakit lagi sudah dari beberapa bulan yang lalu, dan sekarang sering mengeluarkan darah dari bekas operasinya yang dulu.
Saya bukan papa yang bisa kasih mama banyak uang, saya bukan papa yang bisa sabar mama marah-marah, dan saya juga bukan papa yang bisa tahan kalau dicuekin mama, tapi saya mau belajar untuk seperti papa, karena tinggal mama dan adik-adik yang saya punya sekarang.
Semoga Kuenya bisa membuat hidup menjadi semakin positif.
dan jangan lupa untuk membagikannya ya, jika sudah mendapatkannya
PS :
sakit dan bedrest beberapa hari membuat saya kangen papa, masih teringat terakhir kali saya sakit, papa dengan tangannya yang sudah membengkak karena kanker itu masih bisa bolak balik dapur dan kamar membuatkan saya teh, mangambilkan makan, bahkan menyiapkan obat juga mengompres.
Kemarin saya sampai harus berteriak memanggil papa saat di rumah sendirian dan wajah saya sudah semakin panas, berharap papa datang mengompres, memegang kening saya sampai panasnya hilang, tapi papa tidak datang, dan saya tahu cuma orang gila yang akan seperti saya memanggil orang yang sudah meninggal.
Saya benar-benar kangen papa, mungkin itu yang bikin saya sakit, karena hasil lab hari ini menyatakan saya negatif tipes maupun DB.
Selamat Ulang Tahun, Pa
Selamat Ulang Tahun Pernikahan juga, mama dan papa.
i'm older than you. aku kacau, karena dipaksa menerima kenyatan melihat orangtuaku sedih&sakit.
ReplyDeletekamu, dengan masalah yg hampir sama, bilang itu bukan cerita sedih.
kamu hebat, sayang! (walaupun mungkin kamu benci dibilang hebat/kuat)
get well soon, dear glo!
big hug. mari sama-sama berpelukan! *tarik si poni juga*
ReplyDelete:)
face it glo. itu pilihan yang paling berani. :)
get well soon dear! *sodorin obat*
Saya tak tahu harus berkomentar apa... TT__TT
ReplyDelete*peluk Glo erat-erat*
ReplyDeletemenyedihkan dan sakit sekali ketika kita ditinggal oleh orang yang kita sayangi untuk selamanya. Tapi itu tidak boleh menjadikan kita berlarut-larut dalam kesendihan atau kegalauan, yang terjadi tidak perlu disesali tetapi jadikan pedoman untuk hidup kita kedepan.
ReplyDeleteJangan terus menerus membiru tapi terima lah warna-warna lain yang bisa membuat hidupnya lebih ceria dan bahagia.
*speechless*
ReplyDeletehanya satu yang bisa kubilang luar biasa kalau ada pasutri yang bisa 24 tahun tetap bersama-sama bahkan hingga maut memisahkan mereka.
:D
@tante poni : makasi tanteee, tp aq ga sekuat itu, jujur nulis ini pun aq masih sambil nangis koq :(
ReplyDelete@fe : uhhh, makasi pelukannya feee...aq selalu inget jg klo tgl 5 tuh jg "hr penting" buat Fe :) km jg semangatt yaaaa
@asop : it's okey :)
@rona : makasi pelukannya kak :)
@eel : kamu jd crayonku yaaa? hehehhe
@nuel : iya, someday aq pengen seperti mereka juga...tp tdk dengan cara mengenaskan spt ini.
Dear, Glo.
ReplyDeleteIni hidup. Dan kadang hidup terasa berat untuk dijalani karena perkara atau masalah yang tak henti2nya mendera, tapi... kamu telah menunjukkan kamu bukan manusia lemah--kamu dan juga keluargamu. Kalian kuat, dan saling cinta satu sama lain di tengah musibah yang mendera.
Aku iri. Sangat. Karena tak secuil pun 'itu' ada di keluargaku.
Tuhan menggendong kalian semua, itu pasti. Karenanya... kalian begitu kuat dan tabah. Congratulation. Salute. Dan terima kasih telah memosting testimoni ini di blogmu.
*Peluk Glo erat2*
@mba lita : makasi mba apresiasinya :)
ReplyDelete