Dearest

Yosafat Agung Nugroho, di hadapan Allah dan jemaat Nya, aku menyatakan mengambilmu menjadi suamiku, dan sebagai seorang istri yang setia dan takut akan Tuhan, aku berjanji mengasihimu pada waktu susah maupun senang, sakit maupun sehat, kekurangan maupun kelimpahan, dan tetap merawatmu dengan setia sampai maut memisahkan kita.  *glo*

photo is mine, do not take without permission

ini bukan surat,
bukan pula puisi cinta, apalagi kata-kata rayuan.
ini hanya tulisan seorang istri...
...

suamiku,
terimakasih untuk minggu pertama setelah pernikahan kita.
aku tahu rasanya akan sangat menyenangkan, karena memang semua bilang begitu,
kau deg-deg an karena belum terbiasa saat seorang wanita tidur di sampingmu,
kau tak dapat memejamkan mata, ketika mungkin aku sudah terlelap,
dan kau yang salah tingkah ketika tak tahu harus apa di malam pertama kita.
minggu kedua,
mungkin rasanya masih akan semenyenangkan seperti minggu pertama.
kau tersipu ketika aku tak berhenti memandangi wajahmu, memandangimu dengan perasaan "wah aku sudah punya suami",
kau tertawa ketika tahu kebiasaan-kebiasaan konyolku yang sebelumnya tak pernah kau tahu dulu.
berpeluh kau berusaha sebisamu, melaksanakan "kewajiban" mu sebagai suami.
mungkin pandanganku belum kadaluarsa,
mungkin perhatianku masih membuatmu tersenyum bahagia,
mungkin kata-kata cintaku masih membumbungmu.
tapi aku tak tahu hari esok,
terkadang, aku ingin berteriak kepada waktu untuk berhenti di masa sekarang.
aku belum sanggup membayangkan wajah cemberutmu ketika kau melihat tubuhku memelar setelah melahirkan,
aku belum sanggup membayangkan dirimu banting tulang siang malam demi memberi makan.
dan, aku belum siap jika suatu saat Tuhan mengambilmu.

akhhhh...pikiranku sudah terlalu jauh ya?
baiklah, aku tak dapat memaksa waktu untuk berhenti demi kita.
yang aku bisa sekarang hanya memenuhi janjiku,
janji yang aku ucapkan kepada Tuhan di depan segala jemaatnya yang menjadi saksi kita.
semoga, minggu minggu yang akan datang, akan tetap semanis minggu pertama kita....

menyayangimu selalu,
istrimu,