December 11, 2020

Secangkir Latte - Menutup Diskusi Kamisan Terakhir di tahun 2020

Sama luar biasanya juga kemampuan anak-anak untuk memusatkan perhatian, menyimpan pengetahuan, dan merespons secara cerdas diet mental yang mereka konsumsi. Kekuatan besar yang langsung terlihat aktif bekerja adalah tentu saja atensi, dan setiap anak dari segala usia, bahkan anak-anak yang dibilang “terbelakang” pun, tampak memiliki daya perhatian tak terbatas yang bekerja tanpa harus ada nilai, hadiah, ranking, pujian, atau ancaman. ~ Charlotte Mason, vol. 6, hlm. 255

Beberapa minggu yang lalu juga bacaan Kamisan membahas tentang kemampuan alami yang pada dasarnya sudah dimiliki anak (lihat tulisan yang ini). Lalu kali ini diulangi lagi dengan pernyataan bahwa jika kemampuan ini dikenali dengan baik, guru akan dapat melakukan  hal besar. Guru juga tidak perlu memberikan hadiah, pujian, atau hukuman dan ancaman kepada anak untuk dapat membuatnya mau belajar. Jika kemampuan dasarnya terstimulus dengan baik, maka dengan sendirinya anak akan dapat belajar dengan perasaan senang. 

Kita tidak perlu fun learning, atau menggantikan proses belajar dengan kegiatan seni dan prakarya atau senam atau berenang atau kegiatan fisik heboh lainnya, hanya karena dibilang anak-anak lelaki suka itu dan mereka tidak suka belajar. ~ Charlotte Mason, vol. 6, hlm. 255

Sebelum mengenal metode Charlotte Mason, saya selalu beranggapan bahwa belajar yang menyenangkan harus disertai dengan rancangan pembelajaran fun learning sehingga untuk mencapai tujuan tersebut, saya biasanya memutar otak membuat kegiatan dengan tema-tema menyenangkan. Ternyata yang dulu saya yakini benar ini belum benar. Membuat anak menjadi senang belajar tidaklah sama dengan menyiapkan kegiatan yang menyenangkan sebagai "bungkus" dari kata belajar. 

Kurikulum luas yang saya gagas dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan tertentu ini-itu dari akal budi, dan menariknya adalah dalam menerima kurikulum yang berisi banyak mata pelajaran, siswa sama sekali tidak bingung, tidak membuat kesalahan konyol, dan tidak pernah mencampuradukkan, misalnya, fakta dari pelajaran bahasa Inggris dengan fakta dari pelajaran sejarah Prancis. ~ Charlotte Mason, vol. 6, hlm. 256

Maka, hasilnya adalah anak dapat "mencerna" pengetahuan dengan baik jika ide yang hidup yang disajikan, disertai dengan mengembangkan bagian-bagian akal budi (Charlotte Mason, vol.6, hlm. 255). Saat anak dapat mencerna dengan baik pengetahuan yang ia dapat, maka anak tidak akan melakukan kesalahan kecil nan konyol seperti kutipan di atas.

picture from here

Menulis paragraf di atas membawa saya pada imajinasi membuat latte. Ide yang hidup dan pengembangan akal budi seperti halnya esspresso dan steamed milk yang diaduk jadi latte, komposisi yang pas akan menciptakan sesapan yang nikmat.

Terima kasih untuk diskusi terakhir di tahun 2020 ini kawan-kawan CMid Semarang :)





No comments:

Post a Comment

your comment makes me smile :) can't wait to hear from you... please leave your web link too, so I can visit u back.... thank you.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...