Terlalu Pedih

Kalau sudah tahu perpisahan ini terlalu pedih, mungkin waktu-waktu yang dulu, yang kau anggap biasa, waktu-waktu di lorong sekolah, waktu-waktu di pemancingan, waktu-waktu kau dan aku, berdua; tak kan aku siakan, karena jelas sudah semuanya tak terulang, kini.

Kalau sudah kutahu pedih rasanya seperti ini, mungkin tak akan aku melepasmu pergi, jauh dari tempatmu di sini, di hatiku. Meski kau sudah bilang berkali-kali meyakinkanku bahwa akan baik-baik saja semuanya, tapi ternyata rasaku jauh lebih peka, sepeka kau merasakan cinta baru di sana, yang jauh lebih nyaman dari tempatmu di hatiku, mungkin.

Dan saat kau akhirnya menolakku, lagi, yang datang untuk memotong tali jarak di antara kita, menjadikannya dekat tak lagi jauh; aku bisa apa?

Kalau sudah kutahu pedih sama rasanya seperti dibohongi, mungkin sudah sejak awal aku ragu, ragu yang tak pernah salah, tapi kau sendiri tahu, raguku tertutup cinta yang besar, yang selama 4 tahun, ternyata terlalu pedih untuk kupertahankan lagi.

...

Menjadi seorang "tong sampah", banyak manfaatnya buat yang hobi menulis seperti saya. Bermodalkan layanan Whatsapp, channel radio yang memutar lagu-lagu galau, curhatan teman tentang mantan bahkan dapat menjadi ide menulis...xixixixi...

For my friend out there, semangat cari pacar baru yaaaaaa......cinta tak hanya dia koq, for sure..

.glo.

picture from http://musicandlyricss.tumblr.com/page/39

Published with Blogger-droid v2.0.4