Saya benar benar marah kali ini. Kalian benar benar kelewatan.
picture from here |
...
Sore tadi telepon genggam mama berbunyi, nomor asing yang muncul di layarnya. Saya yang ada di sebelahnya langsung menyambar telepon mama untuk saya berikan ke mama yang sedang berada di kamar.
"Hallo?" mama menyapa si penelepon asing tersebut.
Lalu raut wajah tak enak yang muncul kemudian di wajah mama, saya bipikir "pasti ada yang tidak baik nih!"
Benar saja, tak lama mama menutup telepon mama bilang "telepon dari asuransi Put". "Ngapain asuransi telepon mama?" tanyaku penasaran dan jawaban mama adalah "nawarin mama kerjaan".
Mama adalah ibu rumah tangga biasa, selama ini memang papa yang jadi tulang punggung keluarga. Ketiadaan papa memang sedikit menyulitkan sisi ekonomi kami, tapi darimana pihak asuransi tahu keadaan mama?
Jawabannya hanya 1, si asuransi itu dapat nomor telepon mama dari seorang saudara kami.
baik memang menawari mama kerjaan, tapi hey, punya otakkah kamu yang memberikan nomor telepon mama ke pihak asuransi? Mama sakit! Mama masih berduka! dan tangan mama masih belum bisa digerakkan karena kami tak punya cukup uang untuk mengoperasi ulang tangan kanan mama sehabis dilindas motor Desember lalu, karena seharusnya memang dioperasi ulang, sudah infeksi. Tambah lagi, mama masih punya Demi yang masih SMP, masih labil karena kehilangan figur "bapak".
Kami memang miskin, semua milik kami sudah dijual untuk biaya kemo almarhum papa, semuanya habis. Tapi kami masih punya harga diri!
Kalian takut kalau nantinya kami minta minta pada kalian? Mengemis seperti layaknya pengemis? Sehingga kalian mencari berbagai cara agar kami bisa mandiri?
"SEKALI KALI TIDAK", itu janjiku pada almarhum papa di masa kritisnya. Saya yakin Tuhan yang empunya hidup ini akan memelihara kami, layaknya burung di udara yang setiap hari bisa makan tanpa perlu kuatir.
Sekali lagi saya tekankan, ini BUKAN KESOMBONGAN saya yang mentang mentang sudah bekerja, TIDAK... Dari awal papa tiada saya sudah berjanji akan menjaga mama serta adik adik, mencukupkan diri kami dengan gaji saya yang sedikit tapi kami bisa syukuri. BUKAN DENGAN MINTA MINTA APALAGI MENGEMIS. Jadi kamu, yang memberikan nomor mama ke pihak asuransi, juga kamu yang siang tadi menanyakan kepada saya "papa mu punya asuransi gak Put? lumayan buat nyambung-nyambung hidup kalian kalo di klaim", kalian TAK PERLU KHAWATIR, kami TIDAK AKAN minta minta pada kalian. Tuhan pasti pelihara kami dengan baik.
maaf, terpaksa saya marah seperti ini,
.